Terkait luka luar sudah diobati, namun keluarga juga berencana memeriksa bagian dalam karena anaknya dipaksa minum air yang sudah diludahi sekitar puluhan orang.
Mereka khawatir anaknya terpapar penyakit menular akibat liur.
Saat ini Khairani berharap Polisi mengusut tuntas apa yang menimpa anak semata wayangnya.
Ia minta polisi segera menangkap FA, alumni MAN 1 Medan karena diduga pelaku utama penyiksaan.
FA disebut-sebut sebagai ketua geng dan saat ini berkuliah di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
"Saya tidak terima itu. Dia mau direkrut. Menteri agama harus turun, saya gak terima." tegas Khairani Anwar.
Diberitakan sebelumnya, seorang siswa SMA kelas 1 bernama MHÂ (14), pelajar di MAN 1 Medan menjadi korban dugaan penyiksaan oleh teman satu sekolah dan kakak kelas yang sudah alumni.
Ia dipukuli, disuruh memakan sendal berlumpur, makan daun mangga dan dipaksa meminum air yang sudah diludahi sekitar 20 orang.
Bukan cuma itu, punggung telapak tangannya juga disundut menggunakan kunci yang dibakar terlebih dahulu menggunakan korek api.
Setelah dibakar, kunci sepeda motor panas tadi ditempelkan ke tangan dan dibentuk huruf PA hingga melepuh.
Baca juga: Rahmat Bagja Harap Kejadian OTT Anggota Bawaslu di Medan Tak Terulang
Ayah korban, Rahmat Dalimunthe (49) mengatakan, peristiwa ini terjadi pada Kamis, (23/11/2023) lalu.
Dari keterangan yang didapat, saat itu anaknya bersekolah seperti biasa. Namun karena ada persiapan menjelang hari guru, maka korban permisi keluar sebentar mengendarai sepeda motor.
Di tengah perjalanan tiba-tiba anaknya dicegat dan dipiting oleh teman satu sekolahnya bernama ASR
Setelah itu ia dibawa ke sebuah tempat yang sudah ada beberapa orang lain menunggu. Sementara ASR, yang membawa korban langsung pergi.