DAR yang melatih sempat meminta yang sakit untuk keluar barisan.
Korban yang saat itu mengaku sakit tetap berada di barisan dan meneruskan latihan.
Setelah pemanasan, DAR meminta tiga muridnya untuk memasang kuda-kuda sambil menahan napas.
DAR pun mengecek muridnya dengan cara memukul menggunakan tangan terbuka lalu mendorong mereka dengan kedua tangan terkepal.
Ia juga meminta muridnya untuk sikap tobat lalu mengujinya dengan pukulan.
"Puncaknya saat tersangka melakukan tendangan ke arah dada korban. Korban kemudian jatuh ke belakang," sambung Kapolres.
Baca juga: Pelajar SMP Meninggal Usai Latihan Silat, Satu dari 5 Pelatih yang Diperiksa Kini Jadi Tersangka
DAR yang khawatir dengan tendangan tersebut karena mengenai ulu hati pun meminta korban untuk kayang.
Kayang tersebut biasa dilakukan untuk menghilangkan rasa sakit usai mendapat tendangan di bagian dada.
Dari rekaman CCTV, terlihat korban terjatuh dan kepala bagian belakangnya terbentur tanah.
"Kepada ibunya, korban mengeluh pinggang sebelah kiri keseleo. Kondisi sakitnya ini semakin parah," ungkap Kapolres.
Korban pun sempat mengalami demam tinggi disertai diare dan muntah-muntah esok harinya.
Lalu pada Selasa (21/11/2023), korban dibawa ke rumah sakit hingga pada akhirnya korban meninggal pada Rabu (22/11/2023).
Cerita dari Keluarga
Seorang kerabat korban, Puput, mengatakan REB berlatih silat pada pukul 14.00 WIB dan pulang empat jam kemudian.
Sesampainya di rumah, korban mengeluhkan sakit punggung.