TRIBUNNEWS.COM - Tabung gas compressed natural gas (CNG) meledak saat diangkut truk di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, tepatnya di Kampung Lodaya, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Peristiwa itu terjadi saat kondisi jalan macet pada Senin (27/11/2023) sekira pukul 17.40 WIB.
Insiden itu mengakibatkan dua orang tewas dan tujuh lainnya mengalami luka-luka.
Lantas apa itu gas CNG?
Melansir situs resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), CNG merupakan gas bumi yang dipampatkan pada tekanan tinggi.
Sehingga volumenya menjadi sekira 1/250 dari volume gas bumi pada keadaan standar.
Baca juga: Penyebab Ledakan Tabung Gas di Sukabumi, 2 Orang Tewas dan 7 Luka-luka, Meledak saat Jalanan Macet
Tujuan pemampatan gas bumi adalah agar dapat diperoleh lebih banyak gas yang dapat ditransportasikan per satuan volume vessel.
Tekanan pemampatan CNG bisa mencapai 250 bar pada suhu atmosferik.
Komposisi gas bumi yang akan dikirim ke konsumen melalui CNG harus sudah memenuhi spesifikasi gas komersial seperti batasan maksimum kandungan air, CO2, dan hidrokarbon berat.
Selain itu, penyimpanan gas pada tekanan yang sangat tinggi mensyaratkan batasan yang ketat terhadap kandungan air dan hidrokarbon berat untuk mencegah terjadinya kondensasi dan pembentukan hidrat.
Masih dari laman resmi Kementerian ESDM, CNG disimpan dan didistribusikan dalam bejana tekan, biasanya berbentuk silinder.
CNG telah digunakan di berbagai negara, terutama untuk transportasi umum.
Di Indonesia, angkutan umum yang telah menggunakan CNG antara lain, bus Transjakarta.
CNG ini digunakan di daerah-daerah yang memiliki sumber gas atau terdapat pipa gas bumi.
Kronologi Tabung Gas CNG Meledak
Melansir TribunJabar.id, peristiwa meledaknya tabung gas CNG saat diangkut truk terjadi pada Senin sore.
Kejadian bermula saat truk yang mengangkut tabung gas CNG melaju dari arah Bogor ke Sukabumi.
Setibanya di Jalan Raya yang berada di Kampung Lodaya, gas CNG yang diangkut truk meledak.
Akibat kejadian itu, dua orang dinyatakan meninggal dunia, dan tujuh lainnya terluka.
"Dari kejadian tersebut dilaporkan dua orang tewas atas nama HH, warga Bojonggenteng, Sukabumi. OA, warga Babakan, Sukabumi."
"Tujuh lainnya mengalami luka serius dan ringan," kata Kapolsek Cibadak, Kompol Ridwan Ishak.
Ledakan itu juga membuat sejumlah kendaraan dan bangunan di sekitar lokasi rusak parah.
Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), terdapat 18 tabung gas yang diangkut truk tersebut.
Setelah kejadian, dua tabung terjatuh di dalam truk dan satu lainnya ditemukan terlempar sejauh 20 meter ke dalam parit.
Dari hasil pemeriksaan sementara, penyebab tabung gas CNG meledak itu diduga karena adanya kerusakan pada bagian silinder valve.
Baca juga: Suasana saat Gas yang Diangkut Truk Meledak di Sukabumi: Suaranya seperti Bom, Korban Terpental
"Pemeriksaan sementara oleh teknisi menunjukkan adanya kerusakan pada bagian silinder valve."
"Di mana tabung yang terlempar ke parit tidak lagi memiliki silinder valve terpasang," ujar Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede, dilansir TribunJabar.id.
Maruly menyebut, dua mobil yang berada di belakang truk pengangkut tabung gas CNG rusak parah.
Selain itu, dua sepeda motor yang berada di sekitar truk juga mengalami kerusakan.
Atas kejadian ini, Maruly mengaku telah melakukan pemeriksaan terhadap 4 teknisi pihak perusahaan.
"Kami telah memeriksa 6 orang saksi, termasuk sopir truk."
"4 orang teknisi dari perusahaan RGS yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan kendaraan."
"Dan 2 orang anggotayang pertama kali tiba di TKP," jelasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Update Ledakan Gas di Sukabumi, 1 Tabung Mental 20 Meter, 2 Orang Meninggal dunia
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/M Rizal Jalaludin)