TRIBUNNEWS.COM – Pengamat kebijakan pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Cecep Darmawan menanggapi kasus AA (17), siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Bandung, Jawa Barat yang lompat dari lantai tiga gedung sekolahnya.
Cecep Darmawan mengatakan, peristiwa itu harus menjadi evaluasi bersama, bagaimana menerapkan pendidikan karakter di setiap sekolah.
Untuk itu Bimbingan Konseling (BK) menjadi nilai penting di sekolah.
Cecep pun mengaku menyayangkan adanya peristiwa tersebut.
"Pertama kita menyesalkan kejadian seperti itu, menyayangkan. Kita menyayangkan terjadi di SMAN 3, kejadian ini menampar dunia pendidikan," ujar Cecep, Rabu (29/11/2023) dikutip dari TribunJabar.id.
"Bagaimana fungsi bimbingan konseling (BK)," sambungnya.
Baca juga: Fakta Siswi SMA di Bandung yang Lompat dari Lantai 3, Didampingi Psikolog dari Awal Masuk Sekolah
Tidak hanya itu, Cecep juga mendorong Kepala Dinas Pendidikan dan satuan pendidikan untuk meningkatkan bimbingan konseling serta pembinaan kepada para siswa.
Sebab, ia menilai kejadian ini mencederai dunia pendidikan.
"Kemudian juga mengevaluasi kalau ada perilaku menyimpang karena kejadian ini menurut saya mencederai dunia pendidikan."
"Jangan-jangan selama ini pendidikan karakter itu kurang menyentuh kepada anak-anak kita, harus dievaluasi," ucapnya.
AA Rupanya Sering Konseling BK
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Bandung, Kompol Agta Bhuwana Putra mengatakan, AA merupakan siswa yang masuk dalam pengawasan guru BK.
"Keterangan dari BK, siswa tersebut berada dalam pengawasan dari BK. Namun, saya belum bisa menyebutkan secara rinci, harus kami konfirmasi terlebih dahulu dengan pihak dari ahli atau dokter ahli yang menangani," ujar Agta, di Mapolrestabes Bandung, Selasa (28/11/2023),dikutip dari TribunJabar.id.
Tak hanya diawasai, namun AA juga kerap melakukan konseling ke guru BK.