Ia melanjutkan, kondisi serupa juga dialami oleh pabrik-pabrik rokok di Solo Raya, terutama yang masih mempertahankan produksi SKT.
Pabrik rokok ternama di Kudus (Djarum) dan Kediri (Gudang Garam) bahkan membuka pabrik cabang khusus untuk menghasilkan produk rokok kretek tangan di Solo Raya.
Selain penambahan produksi rokok kretek tangan, kemudahan pencarian tenaga kerja dari para perempuan pelinting di Solo Raya menjadi hal yang diminati pabrik rokok tersebut.
Eksistensi SKT tentunya tak lepas dari langkah untuk Nguri-uri budaya leluhur agar senantiasa lestari sampai nanti.
Pasalnya, cita rasa dan aroma rokok kretek tangan dinilai tak tergantikan oleh rokok apapun, bahkan kedatangan rokok elektrik tak mampu membuat punah.
"SKT nguri-uri produksi zaman dulu, ngelinting kan sejarahnya sejak dulu seperti itu jaman nenek moyang sampai sekarang mempertahankan rasa, itu yang tak akan lekang oleh zaman," paparnya.
Seperti produk yang dipertahankan Asia Marko, hingga kini rokok merk Samudra tetap eksis sebagai kretek tangan yang digandrungi masyarakat di Sumatra, mulai dari Lampung hingga Palembang.
Makmurkan Warga Sekitar
Kisah yang dialami oleh Sulastri di atas dibenarkan oleh Syamsuri. Bahkan juga dialami oleh ratusan buruh lainnya sebagai warga sekitar pabrik yang setia bekerja puluhan tahun bersama.
Bukan tanpa alasan Asia Marko merangkul warga sekitar untuk menjadi pekerja.
Selain keterdekatan lokasi rumah dengan tempatnya bekerja, pabrik bertanggung jawab berkontribusi untuk roda perekonomian lingkungan kawasan perusahaan.
Ia juga menuturkan, keberadaan pabrik-pabrik SKT membuka peluang masyarakat di sekitar untuk berbagai usaha, termasuk perdagangan, penyediaan kos-kosan atau kontrakan, transportasi umum, bisnis kuliner, dan pasar lokal.
Pabrik SKT juga menghasilkan manfaat bagi pemerintah daerah.
Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah untuk terus mendukung pertumbuhan industri sigaret kretek tangan sehingga dapat memberikan kontribusi jangka panjang.
“Saya percaya bahwa industri SKT membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah, dalam bentuk kebijakan yang tepat dan mendukung. Kontribusinya sangat besar, dan pemerintah seharusnya dengan sungguh-sungguh memperjuangkan pertumbuhan industri ini serta penciptaan peluang kerja yang lebih luas,” tegasnya.