TRIBUNNEWS.COM - Begini sosok Zhafirah Zahrim Febrina, salah satu korban selamat erupsi Gunung Marapi di Sumatra Barat (Sumbar).
Sebelumnya, video Zhafirah yang meminta pertolongan saat terjebak erupsi Marapi itu viral di media sosial.
Kondisinya saat itu lewat rekaman video yang ia kirim dari handphone seseorang itu tampak wajah dan tubuhnya tertutup abu vulkanik.
Dikutip dari TribunPadang.com, Bibi Zhafirah, Rani Radelani mengatakan, bahwa Zhafirah merupakan mahasiswa jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang yang masih berusia 19 tahun.
Selain itu, Zhafirah juga seorang atlet silat.
Pendakian ke Gunung Marapi ini merupakan pengalaman pertama Zhafirah, sebelumnya ia hanya pernah trekking saja.
Saat ingin mendaki bersama teman-temannya itu, Zhafirah meminta izin kepada keluarga.
Baca juga: Mahasiswanya jadi Korban Erupsi Gunung Marapi, Politeknik Negeri Padang Terjunkan Tim Evakuasi
Namun, tak ada informasi apapun atau larangan pendakian hingga status Gunung Marapi saat itu.
"Waktu mau naik gunung, Ife izin ke keluarga dia pergi bersama teman yang biasa mendaki. Saat mendaftar belum ada informasi larangan mendaki ataupun kenaikan status gunung, ini mendadak aja, bagaimana lagi kan. Jadi kita ndak bisa berkata-kata, namanya musibah," kata Rani, Minggu (3/12/2023).
Diketahui, pasca erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB, Zhafirah sempat mengirimkan video yang menggambarkan kondisinya saat terjebak erupsi.
Dari video yang beredar di grup WhatsApp media BKSDA Sumbar, tubuh Zhafira itu dipenuhi abu vulkanik.
Dalam video itu, telihat Zhafirah lemas dan meminta pertolongan.
Video tersebut, kata Rani, dikirimkan Zhafirah melalui handphone pendaki lain yang tercecer.
“Barang dia hilang semuanya, jadi ada handphone orang dapat sama dia. Ada sinyal dan bisa dibuka handphone-nya (dikirim kondisinya),” ujar Rani.