Akan tetapi teman maupun pihak sekolah tidak memberikan jawaban yang memuaskan.
"Tanggapan sekolah hanya bilang masih mencari benar dan salahnya. Lalu siswa lainnya dalam satu kelas tutup kuping," tegas CP.
CP juga menyebut, MU sempat dibawa ke Rumah Sakit Jiwa akibat kejadian ini.
MU melakukan pemeriksaan tes darah untuk mengetahui kondisinya.
"Adik saya diminta masuk ke laboratorium. Tapi adik saya kata petugas tidak kenapa-kenapa. Darah adik saya kata petugas RSJ normal," jelas CP.
Terakhir CP, dengan tegas akan membawa kasus ini ke jalur hukum.
Keluarga MU tidak ingin menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan.
"Kami tidak mau damai, dan ini menyangkut mental. Para pelaku harus dipenjara," tandasnya.
Baca juga: Viral Video Guru di Takalar Bully Siswa karena Anak Petani, Dikecam Murid Lain, Begini Nasibnya
Sekolah membantah
Wali kelas korban, Oktaviani Delasani dengan tegas membantah telah terjadi aksi bullying kepada MU.
Berdasarkan pengakuannya, MU sehari-hari memang memiliki kebiasaan berbicara mendesah.
MU juga dikenal dekat dengan siswa yang diduga telah mem-bully-nya.
"Perundungan asusila itu tidak ada. Anak itu jahil ngomongnya didesah-desahin," kata Oktaviani.
Sementara terkait teman rekam video MU, video tersebut bukanlah aksi bullying.
MU sengaja meminta temannya untuk merekam dirinya.