Laporan Wartawan Tribun Sumsel Aggi Suzatri
TRIBUNNEWS.COM, CIAJUR - Mampu mendirikan sekolah gratis untuk anak kurang mampu, aksi pria bernama Ahmad Jamaludin viral di media sosial.
Aksi yang dilakukan pria itu panen pujian warganet.
Bahkan, ada warganet yang bilang cocok menjadi Menteri Pendidikan.
"Cocok ne jadi menteri pendidikan," tulis @rafria***hmad.
Lantas bagaimana sepak terjang Ahmad Jamaludin?
Ahmad Jamaludin bukanlah dari kalangan berada.
Ia mendirikan sekolah gratis dari berjualan sapu ijuk.
Baca juga: Upah Tak Layak Guru Honorer di Jakarta Selatan: Dari yang Tidak Digaji hingga Rp300 Ribu per Bulan
Ya keuntungan berjualan sapu ijuklah yang digunakan untuk sekolah gratisnya itu.
Adapun sekolah gratis SMP IT Pancuh Tiluh itu dibangun Ahmad Jamaludin terletak di pelosok Kampung Karang Muda, Desa Jayagiri Sindangbarang Cianjur.
Kisahnya itu diungkapnya lewat acara Talkshow Daai TV Indonesia beberapa waktu lalu.
Saat menghadiri acara ini, ia membawa sebuah sapu ijuk.
Ahmad Jamaludin akhirnya memutuskan merantau ke kota dengan kondisi perekonimiannya yang pas-pasan.
Keadaan ekonominya yang belum stabil justru memotivasi Ahmad untuk berkontribusi dalam pengembangan sistem pendidikan di desa asalnya.
Segala cara dilakukan, termasuk Ahmad pun mulai menjual sapu ijuk.
Usahanya pun membuahkan hasil baik, ia mendapatkan banyak pembeli dari berbagai daerah.
Rupanya, Pak Ahmad menyisihkan Rp4 ribu rupiah dari setiap penjualan sapu ijuk seharga Rp8 ribu.
Uang yang ia sisihkan itu ia gunakan untuk membangun sekolah gratis untuk anak-anak.
"Jadi, Pak Ahmad ini dengan 8 ribu rupiah, disisihkan 4 ribu itu membangun sekolah?" tanya Ferdi Hasan selaku pembawa acara.
"Iya, membangun sekolah," jawab Pak Ahmad.
Keadaan ekonomi Ahmad Jamaludin lantas meningkat dan ia siap mendirikan sekolah gratis.
Sosok Ahmad Jamaludin
Ahmad Jamaludin adalah seorang guru honorer yang mengabdi selama 10 tahun.
Ia memutuskan berhenti dari profesi yang membanggakan itu karena gaji yang minim masih jauh di bawah UMR daerah tempatnya mengajar.
Lalu pada 2020, Ahmad Jamaludin membangun SMP IT Pancuh Tilu di Desa Jayagiri, Kabupaten Cianjur.
SMP IT Pancuh Tilu memiliki gedung sederhana dan biaya sekolah mengandalkan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang hanya bisa membayar 12 orang guru bahkan untuk menunjang sekolah yang dibangunnya, ia juga mendonaturi sekolah ini sendiri tanpa bantuan pemerintah.
Ia juga menyediakan tempat tinggal untuk beberapa murid yang kurang mampu dan membiayai kebutuhan mereka sehari-hari.
Baca juga: “Sekolah gratis, tapi seragam mahal” - Harga seragam sekolah SMA Tulungagung Rp2 juta lebih
"Untuk menunjang sekolah itu kita donaturi sendiri.
Bahkan murid yang menginap, berasnya ditanggung saya sendiri," akunya.
Mimpinya untuk mewujudkaan sekolah gratis untuk anak yang kurang mampu pun tercapai.
"Alhamdulillah dari sapu ini bisa membangun sekolah SMP IT Pancuh Tilu meskipun sangat sederhana sekali," tutupnya.
Ajarkan Siswa Bikin Sapu Ijuk
Ahmad juga memberikan kemampuannya dalam membuat sapu ijuk secara cuma-cuma.
Ini dilakukan agar mereka bisa membeli keperluan sekolah dan membantu ekonomi keluarganya.
Ahmad sedih melihat siswanya yang tidak melanjutkan pendidikan SMP karena terhambat biaya.
Kisah inspiratif Pak Ahmad ini pun langsung mencuri perhatian warganet.
Usahanya pun membuahkan hasil baik, ia mendapatkan banyak pembeli dari berbagai daerah.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Sosok Ahmad Jamaludin Mantan Guru Honorer Bangun Sekolah Gratis di Cianjur, Modal Jualan Sapu Ijuk