Sementara untuk sampah plastik low value dimanfaatkan oleh warga sebagai bahan baku pembuatan souvenir khas Desa Meat yang dijajakan kepada pengunjung.
“Kami juga menginisiasi kelompok warga di Desa Meat untuk membentuk wisata ramah keluarga. Hal ini berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan wisata dengan daya tarik wahana atraksi air,” ucap Sekretaris Perusahaan Inalum, Mahyaruddin Ende, Minggu (10/12/2023).
Baca juga: Gratis Pesta Rakyat Terbesar Digelar Di Danau Toba
Ditambahkannya, targetnya pada 2024 mendatang akan dilakukan launching Desa Meat Eco Cultural Tourism dengan menghadirkan pusat pelatihan sanggar tari, pelatihan menjahit dan produk turunan ulos dan pemberikan bantuan alat jahit untuk kelompok.
Selain itu, akan ada pula agenda kegiatan pameran hasil produk turunan ulos termasuk menggelar pelatihan branding dan packaging produk cinderamata Eco-Cultural Tourism Desa Meat.
Sejak berdiri pada 2020, tingkat pengembalian sosial atas investasi yang sudah dilakukan atau Social Return on Investment (SROI) Desa Meat terus mengalami kenaikan.
Tercatat pada 2020 nilai SROI program dengan gelontoran dana sebesar Rp249 juta hanya berada di angka 1,27 saja atau setara Rp316.631.250.
Namun pada 2023, nilai SROI naik menjadi 2,03 dari nilai investasi sebesar Rp832.560.500 menjadi naik dua kali lipat lebih atau naik menjadi Rp1.692.915.300.
Sekretaris Perusahan Mind ID, Heri Yusuf mengatakan Desa Eco Cultural Tourism disematkan dalam program binaan Inalum di Desa Meat karena desa itu tengah didorong menjadi desa pariwisata super prioritas yang berwawasan lingkungan.