TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Petugas Bea Cukai Batam bersama TNI AD mencegat 7 mobil Toyota Innova di Pelabuhan RoRo Telagapunggur, Selasa (12/12/2023) malam.
Kapal itu hendak masuk kapal RoRo menuju Pelabuhan Tanjunguban, Kabupaten Bintan menuju Tanjungpinang.
Tujuh mobil itu bermuatan penuh barang ilegal masuk secara beriringan menuju kapal.
"Mereka memanfaatkan kondisi terminal dengan masuk diwaktu last minute keberangkatan kapal," ungkap
Kepala Bidang dan Kepatuhan Layanan Informasi (BKLI) Bea Cukai Batam, Rizki Baidillah kepada TribunBatam.id, Rabu (13/12/2023).
Baca juga: Dalami Kasus Impor Gula, Kejaksaan Agung Periksa Kepala Kantor Bea Cukai Merak
Setelah diperiksa petugas menemukan aneka barang kelontong termasuk minuman beralkohol di dalam mobil tersebut.
Rizki mengatakan penyelundupan seperti ini bukan lah hal baru.
Pihaknya lewat pos Bea Cukai Pelabuhan Punggur akan terus melakukan penindakan.
"Ini modus lama," ujarnya.
Tujuh unit mobil berisi sejumlah barang ilegal tersebut sudah diamankan ke kantor utama Bea Cukai.
"Jumlah barang masih dalam proses pencacahan dan pemeriksaan. Untuk saat ini unit P2 masih melakukan pendalaman, nanti akan kami update lagi," tutur Rizki.
Kota Batam dan sebagian Kabupaten Bintan dan Karimun menerapkan Free Trade Zona (FTZ) sejak 2012.
Ini artinya, wilayah tersebut menerapkan kawasan perdagangan bebas, atau peniadaan pajak dan cukai tertentu dari satu barang atau produk
Tata cara pelaksanaan kepabeanan di wilayah tersebut telah ditetapkan pada PMK 120 tahun 2017.
Baca juga: Penerimaan Bea Cukai Turun 13,6 Persen Jadi Rp 220,8 Triliun, Ini Penyebabnya
Selain Batam, Kemenkeu mengungkap jika Sabang juga menerapkan FTZ.