TRIBUNNEWS.COM, LEMBATA - Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok melaporkan gunung berapi  di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) erupsi, Rabu (13/12/2023) malam sekitar pukul 19.25 Wita.

Warga sekitar diimbau agar tidak memasuki dan melakukan aktivitas dalam wilayah radius 2 kilometer dari pusat aktivitas erupsi Gunung Ile Lewotolok .

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 20.5 mm dan durasi lebih kurang 3 menit 55 detik," ujar Kepala Pos PGA Ile Lewotolok Stanislaus Ara Kian dalam keterangannya, Rabu malam.

Sinar api teramati 200 meter dari puncak. Asap kawah tidak teramati saat letusan.

Tak hanya itu, tinggi kolom abu juga tidak bisa teramati.

Baca juga: Erupsi Gunung Ile Lewotolok di Lembata Picu Munculkan Kolom Abu Setinggi 600 Meter

Stanislaus meminta warga Desa Lamawolo, Lamatokan, dan Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lembata, Andris Koban mengatakan, aktivitas warga masih berjalan normal.

Kendati demikian, Andris mengingatkan agar warga lereng Ile Lewotolok tetap waspada, apalagi saat ini memasuki musim hujan.

"Kami mengimbau agar mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," pintanya.

Andris menuturkan, belum lama ini ada 12 rumah di Desa Lamatokan yang terendam banjir karena saluran irigasi yang tersumbat. Namun sudah diperbaiki.

Dia berharap agar warga tetap memperhatikan lingkungan sekitar, sehingga peristiwa serupa tidak lagi terjadi.

"Kita juga akan terus berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan termasuk Polres Sikka untuk ikut serta memantau situasi di lereng Ile Lewotolok," tandasnya. (Kompas.com/Serafinus Sandi Hayon Jehadu, Andi Hartik)  
 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gunung Ile Lewotolok Kembali Alami Erupsi Malam Ini"