Pengakuan sopir, kesaksian penumpang serta penjelasan polisi menegaskan bahwa bus Handoyo itu memang ugal-ugalan.
Kronologi kecelakaan maut bermula ketika bus Handoyo akan keluar ruas Tol Cipali dan masuk Purwakarta.
Bus Handoyo keluar Tol Cipali melalui Exit Tol Cikampek yang ada di KM 72.
Saat akan keluar Tol Cipali, bus Handoyo masih melaju kencang.
Padahal, ruas di Exit Tol Cikampek membentuk hampir lingkaran sempurna. Sebagai gambaran, jalan yang semula lurus jika dari arah Cirebon, untuk keluar ruas Tol Cipali dan masuk Exit Tol Cikampek, jalannya memang menikung bahkan hampir membentuk lingkaran sempurna
Belum selesai melewati setengah lingkaran di Exit Tol Cikampek, bus sudah hilang kendali.
"Tiba-tiba oleng, hilang kendali," ujar Rinto Katana, sopir bus Handoyo yang hanya mengalami luka ringan pada kecelakaan itu.
Bus oleng lantas menabrak pagar pembatas jalan.
"Bus pun oleng dan menabrak pembatas jalan, lalu terguling ke arah kanan," tambah Kasat Lantas Polres Purwakarta, AKP Dadang Supriadi, saat ditemui di lokasi kecelakaan.
Bus yang terguling sempat terseret hingga beberapa meter jauhnya sebelum berhenti, melintang di jalan, dengan roda dan mesin yang menghadap ke depan.
Di dalam bus, para penumpang berjatuhan ke sisi kanan bus yang menempel dengan aspal.
Tak heran jika banyak penumpang yang terjepit di sisi kanan bus.
Rahma seorang korban selamat mengaku langsung terbentur ke dinding dan tertindih penumpang lainnya saat bus terguling.
"Saat itu saya masih sadar. Tergulingnya keras banget," ujarnya.