Di kayu itu juga ditemukan bercak darah.
"Akhirnya kita ambil sampel rambut dan bercak darah itu untuk kita kirim ke laboratorium forensik," katanya, Rabu (20/12/2023).
Hal ini dilakukan untuk mengetahui pemilik rambut dan bercak darah yang ada di kayu kasau tersebut.
Siswara mengungkapkan, tersangka memukuli korban bertubi-tubi kurang lebih 10 kali.
Atas hantaman benda tumpul itu, korban mengalami luka di kepala belakang, leher hingga punggungnya.
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Pembunuhan di Semaka Tanggamus Dilatarbelakangi Motif Asmara