TRIBUNNEWS.COM - Satu keluarga di Musi Banyuasin dinyatakan tewas dibunuh usai polisi menemukan sejumlah luka hantaman benda tumpul.
Korban yang terdiri dari ayah, nenek, dan dua orang anak ditemukan tewas dalam kondisi membusuk di rumahnya pada Rabu (20/12/2023) lalu.
Kasi Humas Polres Muba, AKP Susianto menyatakan hasil autopsi korban belum keluar, namun berdasarkan hasil penyelidikan sementara satu keluarga tersebut menjadi korban pembunuhan dan perampokan.
Para korban yang bernama Heri (50), Masturo (70) ibu dari Heri, Aurel (6), dan Marsel (11) dimakamkan di Betung, Banyuasin.
Baca juga: Update Ayah Bunuh 4 Anak di Jagakarsa: Tak Punya Gangguan Jiwa, Motif Rekam Pembunuhan Terungkap
Diketahui korban Heri menjual tanah pada seorang warga Sekayu bernama Hendrik pada bulan Agustus 2023 lalu sebesar Rp100 juta untuk kurang lebih 2 hektare tanah miliknya.
Hal tersebut dibenarkan oleh Hendrik ketika dikonfirmasi Sripoku.com melalui ponsel Whatsapp pribadi miliknya.
Diceritakan Hendrik bahwa tanah tersebut ia beli dari teman yang menyebutkan bahwa ada tanah yang mau dijual di Desa Lumpatan Kecamatan Sekayu, Kabupaten Muba.
"Saya beli tanah itu sekitar bulan Agustus atau 4 bulan yang lalu sekitar Rp100 juta.
Tanah tersebut dari padu padan teman yang menjual tanah kepada saya,"ujar Hendrik, Kamis (21/12/2023).
Tanah tersebut dibeli sebesar Rp100 juta untuk 2 hektare tanah sekaligus rumah dan bangunan tempat tinggal Heri dan keluarga.
Baca juga: Motif Lain Kasus Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa, Panca Emosi saat Balas Pesan WhatsApp Istrinya
"Saya dikatakan dekat dengan korban tidak terlalu, tapi dia minta setelah tanah tersebut dijual ingin meneruskan atau tinggal tanah tersebut.
Saya setuju untuk sekalian menjaga, karena surah lama tidak dicek ternyata korban ditemukan sudah meninggal,"ungkapnya.
Kendati baru mengenalnya, Hendri menyebutkan bahwa Heri menurutnya orang baik dan tidak ada masalah.
Mendapatkan kabar tersebut membuat dirinya terkejut.