"Meski dia bukan Polantas tapi melihat kondisi macet, ia langsung turun untuk mengurai kemacetan. Melihat ada yang cekcok ia berinisiatif melerai," bebernya.
Menurut Kusworo, Chepy Dwiki memiliki integritas yang tinggi sebagai polisi karena ia tidak dendam meski mengalami sejumlah luka di tubuhnya.
Sementara itu, Chepy Dwiki mengatakan dirinya melihat beberapa anggota ormas cekcok dengan pengendara mobil boks di tengah jalan.
Baca juga: Buntut Aniaya Sopir Truk, Anggota TNI Ajudan Bupati Kutai Barat Dicopot: Hukum Militer Jalan Terus
Ia berusaha melerai, namun malah dihajar anggota ormas.
"Saat itu rencananya mau beli susu untuk anak, tapi melihat ada yang cekcok, saya hampiri untuk melerai," tuturnya.
Chepy Dwiki menyatakan para pelaku tak mengetahui dirinya merupakan anggota polisi lantaran memakai jaket.
"Tapi setelah dibuka jaket, masih ada yang mukul saya," bebernya.
Ia juga membawa senjata api di kantong, namun tidak digunakan.
"Saya sempat memegang senjata, tapi melihat situasi dan kondisi, di situ ada anak-anak, sehingga saya mengambil keputusan untuk tak menggunakannya," pungkasnya.
Baca juga: Pelajar di Tasikmalaya Diringkus karena Aniaya Perajin Sandal hingga Warga Datangi Kantor Polisi
Para pelaku langsung melarikan diri usai Chepy membuka jaketnya.
Proses pengejaran terhadap pelaku dibantu sejumlah warga.
"Saat dikejar satu mobil pelaku sempat menabrak motor, lalu menabrak trotoar, hingga ban mobilnya pecah," ucapnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Anggota Ormas Pengeroyok Polisi Didor Aparat Polresta Bandung, Ternyata Residivis Kasus yang Sama
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Luthfi Ahmad)