TRIBUNNEWS.COM, AGAM - Sepanjang Rabu (27/12/2023) hari ini hingga pukul 12.30 WIB, Gunung Marapi sudah empat kali erupsi.
Laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, erupsi terjadi pada pukul 05.01, pukul 06.08, pukul 08.04 dan pukul 12.05 WIB.
Kepala Pos PGA Bukitinggi, Teguh Purnomo menjelaskan selain letusan, terjadi 13 hembusan dan 1 vulkanik dalam.
Saat ini Gunung Marapi masih berada pada Level II (Waspada).
Baca juga: Gunung Marapi Kembali Erupsi Jumat Siang Tadi
Teguh mengimbau agar masyarakat di sekitar Gunung Marapi tidak diperbolehkan memasuki dan melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).
"Selain itu masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran atau bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," katanya.
"Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Marapi agar menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit," sambungnya.
Teguh juga mengimbau jika terjadi hujan abu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
"Masyarakat yang ada di sekitar Gunung Marapi dan seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong atau hoax dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah," ujarnya.
Erupsi Senin
Sebelumnya, Senin (25/12/2023) pagi, Gunung Marapi di Sumatra Barat kembali erupsi.
Erupsi terjadi pukul 06.26 WIB.
Ketinggian kolom abu ± 800 m di atas puncak (± 3.691 m di atas permukaan laut).
Baca juga: BKSDA Serahkan Santunan untuk 4 Mahasiswa UNP Korban Erupsi Gunung Marapi
"Iya benar pagi tadi terjadi erupsi," kata Teguh Purnomo, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, Senin (25/12/2023).
Informasi dari Pos PGA, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 12.2 mm dengan durasi ± 46 detik," ujarnya.
Pos PGA Bukittinggi tetap mengimbau agar masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung Marapi pada radius 3 Km dari kawah atau puncak.
Erupsi Jumat Siang
Jumat (22/12/2023) Gunung Marapi erupsi dan mengeluarkan abu vulkanik yang cukup tinggi.
Salah seorang warga Nagari Padang Laweh, Febby Pratiwi mengatakan erupsi terjadi sekitar pukul 12.30 WIB.
"Kira-kira pukul 12.30 WIB menjelang salat Jumat," katanya.
Febby menyebutkan saat ini sudah tidak terjadi erupsi dan abu yang sebelumnya keluar sudah hilang.
"Abunya sudah hilang, alhamdulillah tidak ada hujan abu ke arah sini," ujarnya.
Wali Nagari Sungai Pua, Ade Firmansyah mengatakan kondisi terkini di Nagari Sungai Pua Kabupaten Agam aman dan terkendali.
"Di Nagari Sungai Pua insha Allah saat kini kondisi aman dan terkendali, tapi puncak gunung tidak nampak karena tertutup kabut," katanya.
Sementara itu, Pos PGA Bukittinggi melalui pernyataan resminya menyebutkan erupsi Gunung Marapi terjadi pukul 12:19 WIB, namun tinggi kolom abu tidak teramati.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara ini ± 1 menit 25 detik," terangnya.
Penampakan erupsi Gunung Marapi, Sumatra Barat dari kamera pemantau Pos PGA Bukittinggi, Senin (25/12/2023).
Pos PGA tetap mengimbau agar masyarakat di sekitaran Gunung Marapi tetap waspada terhadap aktivitas Gunung Marapi.
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Gunung Marapi Erupsi 4 Kali hingga Rabu Siang, Warga Pinggir Sungai Diingatkan Waspada Bahaya Lahar