Arie pun mengikuti iring-iringan jenazah yang akan disemayamkan di STAKIN Sentani.
Namun, saat berada di pertigaan Pasar Lama Sentani, korban yang sedang mengambil rekaman video dihampiri warga.
Massa lantas merebut paksa ponsel milik Arie.
Dengan sigap Arie berupaya mengamankan hasil liputannya dan memasukkan ponselnya ke dalam baju.
Karena menolak menyerahkan ponselnya, Arie dipukul sejumlah orang hingga terjatuh.
"Karena ingin mengamankan gambar hasil liputan, saya pun tertelungkup di aspal."
"Massa yang tak diketahui jumlahnya mulai (melakukan pengeroyokan)," ungkap Arie.
Beruntung aksi massa itu bisa dihentikan Kapolres Jayapura, AKBP Fredrickus Maclarimboen.
Arie pun langsung dievakuasi aparat kepolisian ke Pos Brimob.
"Saya langsung dijemput sama teman dan dibawa ke Rumah Sakit Yowari di Sentani untuk mendapatkan pelayanan medis," tandasnya.
Dari hasil pemeriksaan, tempurung lutut kanan Arie mengalami cedera.
Sementara itu, pemakaman mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, rencananya akan digelar hari ini, Jumat (29/12/2023).
Sebelumnya, jenazah Lukas bakal dimakamkan pada Kamis sore di kediamannya di Koya Tengah, Jayapura.
Namun, pemakaman urung dilakukan lantaran terjadi kerusuhan di Sentani hingga Jayapura.
Akibatnya, jenazah Lukas yang dijawadwalkan tiba di kediamannya pada Kamis sore pun terhambat.
Hingga Jumat dini hari, jenazah Lukas masih diantar menuju kediamannya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Polisi Ungkap Kronologi Insiden Pembakaran di Waena, Kabid Humas: Kerugian Sekitar Rp 2 Miliar
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Rina Ayu/Pravitri Retno W, TribunPapua.com/Lidya Salmah/Putri Nurjannah Kurita/Roy Ratumakin)