Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memastikan pihaknya masih melakukan pengusutan terkait peristiwa ledakan di Smelter PT ITSS, Morowali, Sulawesi Tengah masih berjalan.
Pengusutan, kata Sigit, dilakukan oleh tim gabungan dari Bareskrim Polri dan Polda Sulawesi Tengah.
"Sampai dengan hari ini masih proses pemeriksaan, baik oleh Labfor demikian juga pemeriksaan oleh rekan-rekan reserse gabungan dari Polda dan Bareskrim," ujar Sigit di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (30/12/2023).
Baca juga: Dua Smelter Nikel Terbakar, Serikat Pekerja: Pemerintah Main-main
Sigit memastikan nantinya pengusutan akan profesional sehingga dia meminta masyarakat bersabar untuk menunggu hasil penyelidikannya.
"(Penyelidikan) masih berlanjut, jadi ditunggu saja hasilnya," ungkapnya.
Untuk informasi, ledakan tungku Smelter tersebut terjadi pada Minggu (25/12/2023) pukul 05.30 WITA.
Akibat ledakan tersebut, 59 pekerja dilaporkan menjadi korban yang 19 di antaranya tewas.
Sejauh ini, sudah ada 14 saksi yang dimintai keterangan. Mereka merupakan karyawan dari PT ITSS. Namun belum ada tersangka yang ditetapkan.
Kemnaker Lakukan Investigasi
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pun turut menyelidiki penyebab kejadian tragis itu.
Perusahaan pun terancam disanksi jika terbukti lalai.
"Dari pemeriksaan yang dilakukan tim Pengawas Ketenagakerjaan, apabila terbukti perusahaan tidak menjalankan ketentuan ketenagakerjaan baik norma kerja maupun norma K3, tentu akan dilakukan langkah-langkah hukum untuk penegakannya," ucap Dirjen Binwasnaker dan K3, Haiyani Rumondang ditulis Rabu (27/12/2023).
Pihaknya melalui tim Pengawas Ketenagakerjaan mulai melakukan pengumpulan data tempat kejadian yang berlokasi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Dirjen Haiyani mengatakan, dalam upaya memperoleh informasi, tim Pengawas Ketenagakerjaan Kemnaker melakukan koordinasi dengan Pengawas Ketenagakerjaan Sulawesi Tengah, BPJS Ketenagakerjaan, dan Polres Morowali.
Tim Pengawas Ketenagakerjaan kemudian meminta keterangan kepada manajemen PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), perusahaan yang menjadi tempat terbakarnya tungku smelter.
Tim juga meminta keterangan kepada manajemen PT Ocean Sky Metal Indonesia (OSMI) terkait adanya pekerja dari perusahaan tersebut yang menjadi korban kebakaran.