TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 15 oknum TNI melakukan penganiayaan terhadap 7 relawan Ganjar-Mahfud yang mengendarai sepeda motor pada Sabtu (30/12/2023) siang.
Kasus penganiayaan yang terjadi di depan Markas Kompi B Raider 408/Sbh, Boyolali, Jawa Tengah terekam kamera dan menjadi viral di media sosial.
Para oknum TNI menghentikan konvoi sepeda motor secara paksa dan melakukan pengeroyokan di tengah jalan.
Ketujuh korban langsung dilarikan ke RSUD Pandan Arang Boyolali.
Baca juga: Soal Simpatisan Ganjar Dianiaya Oknum Anggota TNI: Akan Diproses Hukum, Korban Tolak Jalan Damai
Kini, masih ada dua korban yang dirawat intensif karena mengalami luka cukup parah bahkan lukanya dari kepala sampai kaki
Dandim 0724/Boyolali, Letkol INF Wiweko Wulang Widodo memastikan tak ada tendensi keberpihakan politik dalam motif pengeroyokan yang dilakukan oleh prajuritnya, Sabtu (30/12/2023).
"Perintah Panglima TNI, KSAD Soal Netralitas sudah jelas. Netralitas TNI harga mati," ungkapnya dalam sesi jumpa pers, Minggu (31/12/2023).
Ia menyebut para prajurit TNI yang tengah berolahraga bola voli terganggu dengan suara bising dari knalpot brong sepeda motor yang dikendarai para korban.
"Kemudian beberapa oknum anggota secara spontan keluar, dari asrama menuju ke jalan di depan asrama guna mencari sumber suara knalpot brong pengendara motor tersebut," jelasnya.
Letkol INF Wiweko menyayangkan peristiwa yang dilakukan oleh prajuritnya tersebut. "Kami menyesalkan dan menyayangkan kejadian kekerasan yang dilakukan oknum anggota kita terhadap masyarakat," tegasnya.
Saat ini proses hukum masih berjalan. Denpom saat ini sedang melakukan penyelidikan atas peristiwa ini. "Saat ini Proses masih berlanjut," tambahnya.
Baca juga: Pendukungnya Dianiaya Oknum TNI, Ganjar Sebut TPN Telah Komunikasi dengan Panglima TNI
Keluarga Tokal Berdamai
Keluarga korban mengaku sempat diberi bingkisan oleh oknum TNI, tapi bingkisan tersebut dikembalikan.
Mereka juga menolak biaya pengobatan rumah sakit yang ditawarkan anggota TNI.
"Dari keluarga terus terang tidak mau menerima (bingkisan dan pembiayaan rumah sakit). Dari pihak keluarga inginnya proses hukum sampai tuntas," terang Dwiratno (49) salah satu perwakilan keluarga kepada TribunSolo.com, Minggu (31/12/2023).
Mereka dianiaya saat perjalanan pulang dari acara yang dihadiri Calon Presiden Ganjar Pranowo di Boyolali.
Penganiayaan itu mengakibatkan Arif (18) dan Handono (18) mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya.
Dwiratno menyebut kondisi dua pemuda asal Desa Genting, Kecamatan Cepogo itu sudah mulai membaik. Sebelumnya kedua ponakannya itu mengalami luka lebam yang cukup parah. Luka paling banyak terjadi di bagian kepala.
Baca juga: Kondisi 7 Relawan Ganjar-Mahfud yang Dikeroyok Oknum TNI, Korban Kalah Jumlah dan Alami Luka-luka
"Kondisinya sadar. Tapi mau melihat itu susah (matanya sulit dibuka)," katanya.
Dia mengaku pasca kejadian ini, perwakilan anggota TNI menjenguk keduanya di RSUD Pandan Arang Boyolali. Anggota TNI Kompi B Raider 408/Sbh, Boyolali juga membawa bingkisan.
Namun bingkisan itu, akhirnya dikembalikan ke markas. Perwakilan keluarga mengembalikan bungkusan plastik warna merah itu ke Markas pasukan 408 Boyolali. Selain, itu keluarga juga menolak pembiayaan rumah sakit untuk pengobatan keduanya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul ANGGOTA TNI Keroyok Simpatisan Ganjar-Mahfud, Dandim Pastikan Tak Ada Motif Keberpihakan Politik