TRIBUNNEWS.COM - Jumlah korban pembunuhan berantai di Wonogiri, Jawa Tengah, dengan tersangka Sarmo (35) bertambah menjadi 4 orang.
Awalnya, Sarmo mengaku telah membunuh dua pria bernama Sunaryo dan Agung Santosa dengan cara diberi racun potas.
Jasad keduanya ditemukan Kecamatan Girimarto, Wonogiri pada Kamis (7/12/2023) lalu.
Kapolda Jawa tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, mengatakan setelah dikembangkan terungkap Sarmo membunuh dua orang lain, yakni Katiyanti (26) dan Sudirmo.
Baca juga: Polisi masih Belum Mengetahui Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Pasuruan
"Benar yang bersangkutan (tersangka) atas nama Sarmo mengakui telah membunuh dua orang dengan cara meracun, kemudian dikembangkan lagi pada tanggal 21 Desember 2023," ujarnya, Sabtu (30/12/2023), dikutip dari TribunSolo.com.
Kasus pembunuhan dilakukan Sarmo dalam rentang waktu Desember 2020 hingga Desember 2023.
"Jadi empat kejadian inilah mengawali diungkapnya kasus, kemudian jajaran reserse kami Wonogiri di backup oleh jajaran Polda Jawa Tengah, baik itu Nafis, Labfor maupun Dokes dengan metode saintifik running investigation," tuturnya.
Diketahui, Sarmo ditangkap pada Rabu (6/12/2023) karena terlibat kasus pencurian dengan pemberatan di Wonogiri.
Setelah diselidiki, terungkap Sarmo juga melakukan pembunuhan terhadap Sunaryo dan Agung Santosa yang jasadnya sudah menjadi kerangka ketika ditemukan.
"Dari kasus itu lalu di kembangkan oleh reserse kita dengan cara diungkap ternyata benar di Bulan Desember di tahun 2020-2023 telah dilakukan pengungkapan empat korban meninggal dunia dengan cara dibunuh," ucapnya.
Baca juga: Terdapat 42 Reka Adegan dalam Rekonstruksi Kasus Pembunuhan 4 Anak oleh Ayahnya di Jagakarsa
Sarmo melakukan pembunuhan terhadap Sunaryo, Agung Santosa, dan Sudirmo dengan cara memberi racun ke minuman mereka.
Sementara, korban Katiyanti dicekik hingga tewas pada 12 Februari 2020 silam.
Jenazah ibu rumah tangga tersebut ditemukan di tempat pemakaman umum (TPU), Kecamatan Puhpelem, Wonogiri.
Irjen Pol Ahmad Luthfi menyatakan Katiyani dibunuh karena tidak mau memberikan uang hasil penjualan sepeda motor.
Lantaran emosi, Sarmo mencekik dan membenturkan kepala korban ke lantai.
Setelah melakukan pembunuhan, Sarmo mendatangi rumah Katiyani dan memberi pesan ke suaminya.
Pesan tersebut berisi Katiyani kabur ke Kalimantan dan meminta cerai karena memiliki pacar baru.
Sebagian artikel telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Sosok Katiyani, Korban Pembunuhan Berantai Sarmo di Wonogiri : Ibu Rumah Tangga
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunSolo.com/Anang Maruf)