News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mutilasi di Malang

Pensiunan BUMN Lapor Polisi Usai Mutilasi Istri, Cekcok Sebelum Membunuh

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi melakukan olah TKP di lokasi kasus pembunuhan disertai mutilasi oleh JM (61) terhadap istrinya sendiri, MD (55), di Jalan Serayu di Kecamatan Blimbing, Kota Malang, pada Sabtu (30/12/2023) malam.

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - James Loodewyk Tomatala (61) pensiunan karyawan badan usaha milik negara (BUMN) tega membunuh dan memutilasi istrinya, Ni Made Sutirini (55).

Aksi keji James Loodewyk Tomatala itu dilakukan di rumahnya di Jalan Serayu, Nomor 6 RT 2 RW 4 Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur pada Sabtu (30/12).

Dengan memakai pisau besar (parang) dan pisau kecil, tersangka memutilasi jenazah korban menjadi 10 bagian.

Lalu potongan tubuh korban dimasukkan ke dalam ember.

Aksi itu terungkap setelah tersangka menyerahkan diri ke Polsek Blimbing pada Minggu (31/12) sekitar pukul 08.45 WIB.

Baca juga: Sesal Jadi Alasan James Serahkan Diri ke Polisi Usai Bunuh dan Mutilasi Istri di Malang

Polisi segera datang ke lokasi rumah tersangka dan melakukan olah TKP. Sedangkan jenazah korban, dievakuasi dan dibawa ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Dari hasil penyelidikan sementara, permasalahan rumah tangga menjadi motif tersangka tega menghabisi nyawa korban.

Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto mengatakan, permasalahan rumah tangga menjadi motif tersangka nekat menghabisi nyawa korban.

"Motifnya permasalahan rumah tangga. Karena si istri sudah lama tidak kembali ke rumah," kata Danang, Senin(1/1).

Sang istri lanjut Danang sempat datang lagi ke rumah pada Sabtu(30/12), namun justru malah terjadi cekcok di dalam rumah.

"Tidak lama kemudian, sama sekali tidak terdengar suara korban. Kemudian pada hari ini, korban ditemukan dalam kondisi terpotong beberapa bagian," ujarnya.

Setelah membunuh dan memutilasi istrinya, James tak langsung menyerahkan diri. Dia kebingungan menyembunyikan jasad istrinya.

Potongan tubuh Ni Made sempat dimasukkan ke dalam ember lalu ditaruh di halaman rumah depan pagar ungu.

"Potongan tubuh korban berada dalam ember yang ada di halaman rumah tersangka," kata Kompol Danang Yudanto.

Di TKP juga ditemukan kantong plastik yang diduga akan digunakan untuk membuang potongan tubuh korban.

Namun, bukannya membuang potongan tubuh sang istri, James justru mendatangi Polsek Blimbing untuk menyerahkan diri.

Kepada polisi, tersangka mengaku menyerahkan diri bukan karena kesusahan membuang potongan tubuh istrinya.

Dia menyerahkan diri karena menyesal.

"Kalau dari pengakuan tersangka, tidak ada alasan lain. Karena menyesal usai membunuh dan memutilasi, sehingga menyerahkan diri," katanya.

Salah seorang tetangga bernama Endah menuturkan sosok James dikenal temperamental. Ia juga diketahui kerap melakukan KDRT.

"Sering KDRT," ujar Endah

James lanjut Endah juga diketahui jarang bergaul dengan masyarakat sekitar rumah tinggalnya.

"Antisosial, enggak kenal tetangga," ujar Endang.

Senada, ketua RT Slamet Affandi bercerita James Lodewyk Tomatala merupakan sosok yang keras.

"Sering bertengkar dengan korban," katanya.

James Lodewyk Tomatala juga tidak pernah bersosialisasi dengan tetangga lain.

"Jarang berinteraksi dengan tetangga," katanya.

James Lodewyk Tomatala memiliki dua orang anak. Keduanya tidak tinggal di Malang.

"Laki-laki tinggal di Bali. Perempuan di luar negeri," jelasnya.

Slamet mengatakan istri dari James kurang lebih satu tahun tidak pulang ke rumah.

"Awal tahun 2023 istrinya itu minggat enggak kembali lagi," ujarnya.(Tribun Network/kuh/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini