TRIBUNNEWS.COM - Ratusan warga Manado, Sulawesi Utara, mendatangi rumah David Boham yang tewas ditikam anak kandungnya.
Sejumlah pejabat di tingkat kelurahan juga mengikuti proses ibadah pemakaman di rumah duka pada Kamis (4/1/2024).
Istri korban, Beatrix Sarinda (51), tak mampu menahan tangis saat memberikan penghormatan terakhir kepada David Boham.
Beatrix ditemani dua anaknya memberikan bunga kepada jenazah sebagai simbol penghormatan.
Baca juga: Enam Fakta Pembunuhan 2 Wanita di Blitar, Kronologi hingga Ancaman Hukuman Tersangka Pelaku
Diketahui, anak Beatrix yang bernama Adipati Boham (22) telah diamankan seusai melakukan pembunuhan pada Selasa (2/1/2024) sekitar pukul 23.37 WITA.
Beatrix Sarinda berharap Adipati Boham dapat belajar dari kesalahan dan bertanggung jawab atas perbuatannya.
"Saya mau titip pesan agar dia (pelaku) mau belajar dari kesalahannya."
"Ini mungkin suatu pembelajaran bagi dia (pelaku), supaya kedepannya dia bisa berpikir lebih dewasa," paparnya, Kamis, dikutip dari TribunManado.com.
Ia mengaku tidak menyangka kasus pembunuhan terjadi dan meminta pelaku instropeksi diri selama ditahan.
"Tidak pernah terpikirkan hal ini bisa terjadi. Sebagai seorang ibu saya berdoa agar dia (pelaku) bisa berubah hidupnya dan lebih menyayangi orang tua," tuturnya.
Baca juga: Pekerja di Tempat Penampungan Hewan di Blitar Tersangka Kasus Pembunuhan 2 Wanita Ragil & Luciani
Pelaku Serahkan Diri
Sebelum melakukan pembunuhan, pelaku sempat berpesta minuman keras di rumah bersama teman-tamannya.
Diduga pelaku sedang mabuk berat dan menikam ayah kandungnya menggunakan pisau dapur.
Seusai melakukan pembunuhan, pelaku menyerahkan diri ke Polsek Singkil, Rabu (3/1/2024).
Di hadapan penyidik, pria 22 tahun tersebut mengakui perbuatannya.
"Ketika sampai di Polsek Singkil saya bilang telah menikam ayah saya," ungkap pelaku, Rabu, dikutip dari TribunManado.com.
Adipati Boham menyatakan kasus pembunuhan terjadi seusai korban menegur temannya yang merokok di dalam rumah.
Menurut pelaku, rasa dendam terhadap ayahnya sudah ada sejak kecil.
Baca juga: Tersangka Mutilasi di Malang Terancam Hukuman Mati, Suami Rencanakan Pembunuhan Istri
"Saya sering dipukul sejak kecil. Tadi malam saya dan teman diusir karena tak boleh merokok di dalam rumah," ucapnya.
Pelaku menambahkan korban juga sering memukul di depan teman-temannya sehingga rasa dendam muncul.
"Bukan cuma sekali saya diusir. Bahkan saya sering dimarahi dan dipukuli di depan teman-teman," lanjutnya.
Pelaku telah dibawa ke Polresta Manado untuk ditahan.
Kasat Reskrim Polresta Manado, Kompol May Diana Sitepu, membenarkan Adipati Boham telah ditahan dan menjalani sejumlah pemeriksaan.
Kompol May Diana mengatakan, pelaku berada di bawah pengaruh alkohol ketika menikam korban, namun sejak awal pelaku sudah punya dendam.
"Korban ini menegur teman anaknya yang sedang makan di dapur rumah."
"Ia meminta agar teman dari pelaku jangan merokok di dapur," tuturnya.
Baca juga: Motif Pembunuhan Kakek di Ponorogo saat Malam Tahun Baru, Pelaku dan Korban Berebut Tanah Sengketa
Pelaku dan korban sempat terlibat cekcok di dapur, bahkan pelaku sempat membentak ayahnya.
"Mereka berdua kemudian terlibat cekcok di dapur," bebernya.
Lantaran tidak bisa mengontrol emosi, pelaku mengambil pisau dapur dan menikam korban.
"Korban ditikam di bagian perut. Sempat dilarikan ke rumah sakit tapi nyawanya tak tertolong," katanya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunManado.com dengan judul Harapan Ibu Pelaku Pembunuhan Ayah Kandung di Manado Sulawesi Utara: Berpikir Lebih Dewasa
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunManado.com/Nielton Durado)