TRIBUNNEWS.COM - Tiga tersangka kasus penembakan tokoh masyarakat di Sampang, Madura, Jawa Timur telah ditangkap pada Rabu (3/1/2024).
Ditreskrimum Polda Jatim masih mendalami kasus penembakan yang mengakibatkan Muara (50) mengalami dua luka tembak di punggung.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, mengatakan ada kemungkinan jumlah tersangka bertambah.
Identitas para tersangka yang buron sudah dikantongi dan masih diburu Tim Jatanras Polda Jatim dan Satreskrim Polres Sampang.
Baca juga: TKN Kecam Kekerasan Oknum TNI ke Relawan Ganjar, tapi Lebih Mengecam Sikap Hasto Sekjen PDIP
"Masih didalami, masih dikejar. Mohon kesabarannya saja."
"Minggu depan Insyaallah akan kita sampaikan secara detail semua masih dalam pemeriksaan," ungkapnya, Kamis (4/1/2024), dikutip dari TribunJatim.com.
Diketahui, korban yang merupakan relawan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua, Prabowo-Gibran, ditembak pada Jumat (22/12/2023) lalu.
Tiga tersangka yang telah ditangkap yakni S, H, dan W.
Kombes Pol Dirmanto menambahkan ada 23 saksi yang telah diperiksa.
Lima rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi penembakan juga diamankan untuk dijadikan barang bukti.
"Di antaranya saksi di TKP yang mengetahui kejadian waktu itu, kemudian saksi korban."
"Kemudian, saksi penangkap, kemudian ada juga saksi pemilik CCTV," tuturnya.
Baca juga: Update Penembakan Relawan Prabowo-Gibran di Sampang: 3 Orang Jadi Tersangka, Ada Kades
Sebuah peluru kaliber 38 mm juga diamankan ketika menggeledah rumah tersangka.
Peluru tersebut berbeda dengan peluru yang digunakan untuk menembak korban.
"Yang dimungkinkan pelaku ini membawa atau memakai senpi lebih dari satu."
"Sesuai hasil labfor, kemarin sudah kami mintakan data ya. Bahwa peluru yang ditemukan, itu ada kaliber 38 mm, sehingga kemungkinan senjata digunakan itu adalah jenisnya Revolver SNW," paparnya.
Ia menyatakan salah satu dari tiga tersangka yang ditangkap merupakan kepala desa di Sampang.
Setelah proses penangkapan, petugas kepolisian menggeledah rumah ketiga tersangka untuk mencari barang bukti.
"Penggeledahan dipimpin langsung oleh Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto," paparnya, Rabu, dikutip dari TribunJatim.com.
Baca juga: Sosok 6 Oknum TNI Ditetapkan Tersangka Kasus Penganiayaan terhadap Relawan Ganjar di Boyolali
Polisi masih mendalami motif para tersangka melakukan penembakan hingga peran dari masing-masing tersangka.
"Ini masih kita tunggu bagaimana hasil pemeriksaan berikutnya setelah nanti semua akan dirilis."
"Untuk hubungan ketiga tersangka sampai saat ini masih dalam pemeriksaan," lanjutnya.
Kombes Pol Dirmanto menegaskan tidak ada tendensi politik antara para tersangka dan korban yang mengakibatkan terjadi penembakan.
"Peristiwa penembakan ini tidak ditemukan motif politik dan tidak ada kaitan dengan politik," pungkasnya.
Dua Peluru Mengenai Punggang Korban
Korban telah menjalani operasi pengangkatan peluru di RSUD Dr Soetomo, Surabaya.
Diketahui, Muara terkena dua tembakan di punggung belakang dan punggung samping.
Kepala IGD RSU Dr Soetomo, dr M Hardian Basuki SpOT(K), menyatakan korban dirawat intensif sejak Jumat (22/12/2023) malam.
Baca juga: Relawan Prabowo-Gibran di Madura Ditembak OTK, Korban Jalani Operasi Pengangkatan Peluru
Menurutnya, korban mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya akibat terkena tembakan di bagian saraf.
“Jadi, kemungkinan besar saraf tulang belakang yang berfungsi untuk memberikan perintah menggerakkan kedua kaki terkena tembakan,” bebernya, Selasa (26/12/2023), dikutip dari TribunJatim.com.
Ia menambahkan, pihak rumah sakit akan melakukan evaluasi usai operasi dan melakukan upaya agar kedua kaki korban dapat digerakkan.
“Kami lakukan evaluasi bertahap, biasanya pasca-operasi tulang belakang ada proses latihan duduk, mungkin butuh korset atau latihan duduk,” tuturnya.
Selain operasi pengangkatan peluru, korban juga sudah menjalani pemasangan pen di tulang belakang.
Kondisi Muara sudah mulai membaik, namun masih dirawat intensif.
"Tim dokter RSUD Dr Soetomo terus berupaya yang terbaik untuk keselamatan dan kesembuhan pasien," tandasnya.
Baca juga: Andika Perkasa Kritik Dandim Boyolali soal Kronologi Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud
Kata Keluarga
Adik korban, Muhlis, mengaku tidak mengetahui masalah yang dialami kakaknya sehingga menjadi korban penembakan.
Menurutnya, hubungan Muara dengan warga sekitar baik-baik saja dan tidak pernah terjadi konflik.
"Jadi saat ini kami masih kebingungan dan kami sebagai keluarga memetak-metakkan sumber permasalahan tersebut," tuturnya.
Kondisi korban perlahan membaik usai mendapat perawatan di RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Muhlis menambahkan korban telah menjalani operasi dan ditemukan dua luka tembak yang menembus kulit di bagian pinggang.
"Jalannya operasi berhasil dilaksanakan mulai pukul 03.30 WIB, terdapat dua luka tembakan dan proyektil peluru di tubuh kakak saya (korban)," bebernya.
Meski sudah membaik, korban belum dapat diajak berkomunikasi dan masih harus dirawat di ruang ICU.
Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Minta Penegak Hukum Usut Tuntas Kasus Penganiayaan Relawan
"Alhamdulillah kondisinya terus stabil, sekarang masih dalam tahap pemulihan pasca operasi," tandasnya.
Sejumlah tokoh masyarakat dan relawan Prabowo-Gibran sempat membesuk korban.
Namun, pihak keluarga meminta mereka untuk tidak masuk ke ruang ICU.
"Jadi para tamu bertemu dengan keluarga di parkiran," jelasnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Fakta Terkini Penembakan Relawan Prabowo-Gibran di Sampang, Polisi Buru Pelaku Lain: Lebih 3 Orang
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Hanggara Syahputra/Luhur Pambudi)