Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG BARAT - Jenazah masinis KA Commuter Line Bandung Raya, Julian Dwi Setiyono (28) dimakamkan di TPU Legok Astana, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat (5/1/2024) malam.
Julian adalah satu satu dari empat korban meninggal dunia akibat tabrakan KA Commuter Line Bandung Raya dengan KA Turangga 63A di jalan Petak Cicalengka-Haurpugur, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat pagi.
Jenazah Julian tiba pukul 18.49 WIB dengan diantar mobil ambulans dari RSUD Cicalengka, lalu diserah terimakan kepada keluarga.
Kemudian, disalatkan di masjid terdekat hingga akhirnya dimakamkan pada pukul 20.00 WIB.
Baca juga: Kecelakaan Kereta di Cicalengka, Wapres Maruf Amin: Itu Betul-betul Fatal
Saat pemakaman, sejumlah warga dan perwakilan dari PT KAI mengantarkan jenazah Julian ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Keluarga Julian tak henti-hentinya mengusap air mata saat berada di pemakaman.
"Mewakili manajemen PT KAI, saya menyampaikan duka sedalam-dalamnya atas dipanggilnya salah satu pegawai terbaik kami, bapak Julian Dwi Setiyono," ujar EVP Human Capital Management PT KAI, Ida Hidayati dalam sambutannya di rumah duka, Jumat (5/1/2024).
Menurut Ida, Julian meninggal dunia pada hari yang baik mengingat selama ini almarhum juga merupakan orang baik dan meninggal pun dengan cara yang baik karena ia sedang bekerja mencari nafkah bagi keluarganya.
"Hari ini, Jumat 5 Januari 2024 Allah memanggilnya, beliau meninggal sedang bekerja untuk mencari nafkah, berjihad untuk keluarga, jadi dia sedang menunaikan ibadah," katanya.
Julian bergabung dengan PT KAI sejak tahun 2014 silam.
Kariernya berkembang hingga bisa menjabat sebagai seorang masinis muda di PT KAI sejak tahun 2019 hingga sekarang.
Baca juga: Detik-detik Tabrakan Kereta Turangga dan Bandung Raya di Cicalengka, 4 Petugas KA Meninggal
"Pendidikan terakhir beliau SMK Pusdikhubad dan lulus di tahun 2013. Dia dilahirkan di Bandung pada 31 Juli 1995 dan meninggalkan satu orang istri dan satu anak perempuan berusia 3 tahun," ucap Ida.
Sementara tetangga Julian, Tedi (54) mengaku kaget saat mendapat kabar meninggalnya Julian dalam insiden kecelakaan di Cicalengka tersebut.
"Awalnya saya nonton berita di TV, ada kecelakaan kereta. Memang di situ saya ada rasa deg di hati, kepikiran Pak Julian karena dia kan masinis," ujar Tedi.
Setelah itu Tedi pun mendatangi rumah duka Julian karena mendengar ada suara tangisan keluarga dan tetangga Julian hingga akhirnya ia mendapat kepastian bahwa Julian menjadi korban dalam insiden tersebut.
"Jadi dipastikan sama istri (soal meninggalnya Julian). Saya langsung datang lagi, istrinya sama keluarga sudah dibawa ke Cicalengka diantar tetangga yang lain-lain," kata Tedi.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kesedihan Keluarga Tak Terbendung Saat Masinis Korban Tabrakan Kereta Api Dimakamkan Malam Hari