News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Murid SD di Tasikmalaya Harus Belajar dengan Lesehan karena Meja dan Kursi Tak Layak Digunakan

Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN Tamanggung yang selama 10 tahun muridnya harus lesehan untuk belajar di sekolah karena meja dan kursi yang tak layak digunakan.

TRIBUNNEWS.COM - Puluhan murid SD Negeri Tamanggung, Kampung Magelang, Desa Toblongan, Kecamatan Bojongasih, Kabupaten Tasikmalaya harus belajar secara lesehan.

Padahal, sekolah yang berjarak sekira 38 kilometer dari Kantor Bupati Tasikmalaya tersebut mempunyai akses yang kecil dan berbatu.

Bangunannya juga sudah nampak alami kerusakan.

Kusen yang sudah lapuk, atap bocor, dinding retak, hingga pintu yang sudah lapuk dan jebol.

Bangunan SDN Tamanggung sendiri hanya memiliki 5 ruangan, yang terdiri dari 4 ruang kelas dan 1 ruang guru.

Semua ruangan itu pun mengalami kerusakan parah, sedangkan sebanyak 83 orang murid menuntut ilmu di 4 ruang kelas tersebut.

Bahkan, sudah 10 tahun lamanya, para murid SDN Tamanggung ini menjalani Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tanpa menggunakan meja dan kursi alias lesehan.

Hal tersebut lantaran semua meja dan kursi sudah tidak layak digunakan.

Meski ada beberapa meja dan kursi yang digunakan, namun kondisinya cukup parah, itupun digunakan oleh sebagian murid putri serta para guru saja.

"Kalau hujan, kelasnya bocor. Biasanya (genangan) air hujannya disapu dulu dari lantai sampai kering, baru lanjut lagi belajarnya (lesehan)," ungkap murid kelas 5 SDN Tamanggung, Nadif (11), Selasa (9/1/2024).

Ruang kelas yang terpampang lambang Burung Garuda serta foto Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin tersebut memang cukup memperihatinkan.

Baca juga: 65 Rumah di Indramayu Rusak Hingga Roboh Akibat Diterjang Angin Puting Beliung Selama 3 Menit

Operator sekolah sekaligus guru di SDN Tamanggung, Asep Sugianto menuturkan, bahwa sebagian besar kursi dan bangku sudah dalam kondisi rusak parah.

"(Kursi dan bangku) disimpan di gudang. Kelas 3 dan kelas 5 harus belajar lesehan,"

"Sedangkan untuk kelas lainnya, (kelas 1, 2, 4 dan 6) pakai kursi sama meja yang sudah diperbaiki sekadarnya,"

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini