TRIBUNNEWS.COM - Kematian anggota Polres Wonogiri berpangkat Bripda di Barak Dalmas masih diselidiki.
Korban tewas tergantung di kamar dan ditemukan pertama kali oleh temannya sesama anggota polisi pada Selasa (9/1/2024) pagi.
Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo mengaku akan memeriksa handphone korban untuk proses penyelidkan.
"Handphonenya masih terkunci, sampai kemarin belum bisa. Semisal bisa dibuka, mungkin ada catatan atau curhatan yang bersangkutan," bebernya, Rabu (10/1/2024), dikutip dari TribunSolo.com.
Motif anggota polisi asal Sragen, Jawa Tengah mengakhiri hidupnya masih di dalami.
Dugaan sementara hubungan asmara korban bermasalah.
Selama setahun bertugas di Polres Wonogiri, korban bertugas dengan baik.
"Sebagai anggota, tugas-tugasnya juga bisa dijalankan dengan baik. Taat juga dengan tugas dari pimpinan," ucapnya.
Berdasarkan keterangan dari sejumlah anggota Sat Samapta Polres Wonogiri, sikap korban berubah dalam sebulan terakhir.
Korban sudah jarang berkumpul dengan teman seangkatan dan lebih banyak mengurung di kamar.
"Iya memang, berdasarkan keterangan dari beberapa rekannya, memang dalam satu bulan ini ada sedikit perubahan sikap dari almarhum."
Baca juga: Polisi Selidiki 2 Pekerja Tewas di Lubang Pengolahan Limbah Kawasan Meikarta
"Memang barak yang kita miliki di Polres Wonogiri per kamar, kita siapkan per kamar dalam rangka untuk mengantisipasi pengamanan pemilu," pungkasnya.
Penyidik menyimpulkan korban meninggal gantung diri usai dilakukan proses visum.
"Hasil visum menyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan, dan ini murni memang penyebab kematian karena bunuh diri," ucapnya.
Jenazah telah dibawa ke rumah duka di Kabupaten Sragen dan dimakamkan Selasa sore.
Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mengantar langsung jenazah dari Polres Wonogiri ke rumah duka hingga tempat pemakaman umum desa setempat.
Sejumlah jajaran Polres Wonogiri dan Polres Sragen juga ikut melepas jenazah.
Baca juga: Istri di Pasaman Barat Bunuh Suami karena Sakit Hati, Jasad Korban Ditemukan di Kandang Kambing
AKP Anom Prabowo mengatakan korban pertama kali ditemukan tewas oleh temannya.
Anggota Sat Samapta tersebut seharusnya piket jaga, namun tak kunjung datang.
"Seharusnya sudah jaga, tapi tidak segera datang. Akhirnya Bripda X dicari," ucapnya.
Anggota polisi sempat mengetuk pintu kamar korban tapi tidak ada suara.
"Itu ditemukan dengan posisi kamar terkunci dari dalam," tuturnya.
Setelah penemuan jasad, sejumlah saksi diperiksa termasuk anggota polisi yang mendatangi kamar korban.
"Saksi-saksi sudah dimintai keterangan, termasuk rekan korban. Saat ini sudah diantarkan ke Sragen, tempat asalnya untuk dimakamkan," pungkasnya.
Baca juga: Kasus Tewasnya Mahasiswa IAIN Gorontalo Hasan Saputro, Keluarga Minta Polisi Tahan 5 Tersangka
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,
Anda bisa klik website berikut.
Sebagian artikel telah tayang di TribunSolo.com dengan judul KESAKSIAN Rekan Anggota Polres Wonogiri yang Tewas di Barak, Sikap Sudah Berubah Sebulan Terakhir
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunSolo.com/Septiana Ayu)