Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Santri inisial AG (12) warga Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur yang dilaporkan hanyut tenggelam di sungai, Jumat (12/1/2024) sore belum ditemukan.
Kapolsek Kebonsari AKP Dwi Heroe Santoso menjelaskan, awalnya sekitar pukul 15.30 WIB korban tenggelam bermain bersama teman-temannya.
Baca juga: Perahunya Bocor Lalu Tenggelam, Pemancing di Kotabaru Ditemukan Tewas Pagi Hari
Kemudian sekira jam 16.30 WIB, korban berusaha mengambil sandalnya ke sungai.
'Saat di tengah tengah sungai, santri itu meminta tolong. Mengetahui hal tersebut, teman-temannya berusaha menyelamatkan korban tapi tidak berhasil," ujar AKP Dwi Heroe Santoso.
Kemarin malam proses pencarian korban dihentikan dan akan kembali dilanjutkan pagi ini.
Camat Kebonsari Tarnu Ashidiq menambahkan, petugas gabungan melakukan penyisiran sampai 500 meter dari TKP.
"Kedalaman sungai bisa sampai 3 meter. Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD, Basarnas. Semakin ke tengah sungai semakin dalam," tandas Tarnu.
Diketahui lokasi tenggelamnya korban dengan pondok pesantrean cukup jauh.
Ditambah lagi, akses masuk kendaraan roda empat BPBD tidak memadai, membuat petugas terpaksa harus menempuhnya dengan jalan kaki.
Baca juga: Bocah 3 Tahun Ditemukan Tewas Tenggelam di Bojonegoro
Pemancing Tewas Tenggelam
Sebelumnya Petrus Prastio Tepto Bayu Adi (40), warga Desa Karang Liwar RT 2, Kecamatan Kelumpang Hulu, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan ditemukan tak bernyawa, Kamis (11/01/2024).
Petrus sebelumnya tenggelam setelah perahu yang ditumpanginya karam akibat mengelami kebocoran.
Awalnya korban bersama temannya memancing ikan di Sungai Selatu Batang Kulur, Kabupaten Kotabaru dengan menggunakan perahu, Rabu (10/1/2024) sekitar 02.00 Wita.
Sekitar jam 04.00 Wita perahu yang mereka gunakan bocor dan akhirnya karam.
Teman korban selamat dan korban yang tidak bisa berenang lalu tenggelam dan menghilang.
Sehari kemudian, Kamis (11/1/2024) sekitar pukul 06.20 Wita Tim SAR Gabungan berhasil menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia.
Jasad korban ditemukan sekitar 1 Km dari LKP (Last Known Position) awal dia dinyatakan hilang.
Selanjutnya, jasad korban dievakuasi menuju rumah duka.
"Terimakasih banyak kepada seluruh unsur SAR yang terlibat dalam proses pencarian kali ini, alhamdulilah dengan kekompakan yang kita jalin korban dapat kita temukan," kata Al Amrad, Kepala Basarnas Banjarmasin melalui Faisal Ali, Korlap Basarnas.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Nasib Tragis Santri di Madiun, Ambil Sandal Malah Tenggelam di Sungai, Pencarian Korban Berlanjut