TRIBUNNEWS.COM - Berikut berita populer regional Tribunnews.com dalam 24 jam terakhir.
Istri di Kabupaten Karawang menjadi otak pembunuhan suaminya sendiri dengan siasat seolah menjadi korban begal.
Dalam melancarkan aksi kejinya, pelaku mengajak adik dan menyewa eksekutor.
Kemudian, viral di media sosial penampakan kantor desa bak istana di Ciamis.
Kantor itu terdiri dari dua lantai dengan delapan pilar didepan yang dihiasi manik-manik warna emas.
Dihimpun Tribunnews.com, Kamis (18/1/2024), berikut 5 berita populer regional dalam 24 jam terakhir:
1. Siasat Istri Bunuh Suami di Karawang, Ajak Adik dan Sewa Eksekutor, Sempat Terpikir Meracuni Korban
Kasus penemuan mayat pria bernama Arif Sriyono di pinggir irigasi di Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (9/1/2024), akhirnya terungkap.
Arif sebelumnya diduga tewas karena menjadi korban begal.
Namun, dari hasil penyelidikan polisi, Arif ternyata dibunuh oleh istrinya sendiri, Ossy Claranita Nanda Tiar (32).
Dalam melancarkan aksinya, Ossy mengajak adiknya yang masih berusia 19 tahun bernama Pandu.
Baca juga: Sosok Ossy Clara, Istri di Karawang Bunuh Suami, Buat Skenario Korban Dibegal, Sempat Tolak Autopsi
Ossy telah merencanakan pembunuhan terhadap suaminya sejak dua minggu sebelum eksekusi.
Ia lantas meminta adiknya mencari eksekutor untuk menghabisi nyawa Arif.
2. Sosok Ossy Clara, Istri di Karawang Bunuh Suami, Buat Skenario Korban Dibegal, Sempat Tolak Autopsi
Karyawan Toyota, Arif Sriyono (33), yang juga warga Karawang, Jawa Barat, ditemukan tewas bersimbah darah pada Selasa (9/1/2024) dini hari.
Arif yang awalnya sempat dikira tewas karena dibegal, belakangan terungkap menjadi korban pembunuhan istri sendiri, Ossy Claranita Nanda Triar (32).
Kasus pembunuhan yang didalangi Ossy ini melibatkan adik kandung pelaku, P (19), dan seorang eksekutor yang disewa berinisial RZ.
Kapolres Karawang, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, mengatakan Ossy sengaja membuat skenario sedemikian rupa agar korban dianggap tewas karena menjadi korban pembegalan.
"Mereka merencanakan bagaimana pembunuhan itu supaya dikira menjadi korban pembegalan," ungkap Wirdhanto saat jumpa pers di Mapolres Karawang, Selasa (16/1/2024).
Lantas, seperti apa sosok Ossy Clara?
3. Viral Bocah SD Merangkak Lewati Jembatan Bambu Reyot di Cilacap, Camat: Jika Putus Putar Jalan 14 Km
Sebuah video yang merekam aksi nekat beberapa bocah Sekolah Dasar (SD) menyeberangi sungai dengan merangkak di jembatan bambu yang nyaris roboh menjadi viral di media sosial.
Terekam, bocah berseragam merah putih itu berbaris merangkak satu demi satu untuk dapat sampai ke tepi sungai.
Di belakang mereka, seorang pria berseragam TNI ikut menyeberang sambil menggendong seorang bocah.
Kondisi jembatan tersebut tampak reyot bahkan nyaris ambruk lantaran debit arus sungai yang deras.
Video berdurasi 34 detik itu menjadi viral setelah diunggah oleh akun Instagram @undercover.id pada Selasa (16/1/2024).
4. VIRAL Penampakan Kantor Desa Bak Istana di Ciamis, Kades : Ini Milik Masyarakat Desa Rancah Semuanya
Lokasinya di perdesaaan, namun kantor Desa Rancah, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat nampak mewah bak istana.
Didominasi nuansa warna putih dengan ornamen-ornamen berwarna merah seperti sofa dan gorden jendela, bagunan 2 lantai ini dilengkapi oleh delapan pilar di depannya dan manik-manik warna emas yang menghiasi pilar.
Kantor desa ini berada berjarak 35 kilometer dari pusat kota Ciamis dibangun pada 2020 dengan modal dari APB Desa, pendapatan asli desa, dan dana aspirasi dan menghabiskan uang Rp1 miliar.
Kepala Desa Rancah, Dedi Hidayat mengatakan, kantor desa tersebut dibangun sejak 2020 oleh kepemimpinan kades sebelumnya, Aman.
Aman mengundurkan diri karena menjadi caleg DPRD Kabupaten Ciamis.
5. Wakil Wali Kota Solo Curhat Sering Ditinggal Gibran Karena Cuti: Saya Tidak Bisa Ambil kebijakan
Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa buka suara terkait semakin seringnya Gibran Rakabuming Raka mengajukan cuti sebagai Wali Kota Solo.
Terbaru, Gibran diketahui telah mengajukan cuti selama tiga hari yang membuat tugas-tugasnya didisposisikan kepada Teguh Prakosa.
Dalam sebuah kesempatan, Teguh pun buka suara menyikapi tugas kepala pemerintahan yang akhirnya dibebankan kepada dirinya.
Awalnya Teguh memilih untuk tidak berkomentar banyak dengan tudingan kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) tidak efektif dan efisien karena sering ditinggal oleh Gibran seperti yang diungkap oleh Ketua Fraksi PDIP DPRD Solo, YF Sukasno beberapa hari lalu.
"Saya tidak komentar," ujar Teguh, Rabu (17/1/2024).
(Tribunnews.com)