TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Guru laki-laki, E dan guru perempuan berinisial N, di sebuah SD Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dinonaktifkan buntut berbuat mesum di sekolah.
Aksi mesum E dan N tersebut dipergoki langsung oleh muridnya sendiri.
Disebutkan, mereka melakukan tindakan asusila tersebut di dalam ruangan guru selepas jam ekstrakulikuler karawitan, pada Selasa (16/1/2024) lalu.
Baca juga: Polisi Selidiki Video Viral Kakek dan Wanita Diduga Mesum di Kafe Pasar Minggu
Saat dikonfirmasi, Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul pun membenarkan adanya kejadian ini.
"Laporan sudah ditindaklanjuti dinas dengan pemanggilan yang bersangkutan untuk klarifikasi dan pembinaan. Yang bersangkutan mengakui dan menyesali. Hasil klarifikasi akan kami laporkan ke pimpinan," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul , Nunuk Setyowati, saat dikonfirmasi pada Rabu (24/1/2024).
Sementara itu, dia mengatakan, kedua oknum guru yang bersangkutan sudah dinonaktifkan dari kegiatan belajar-mengajar di sekolah tersebut.
"Sudah kami non-aktif kan dari tugas mengajar, sambil menunggu proses lebih lanjut dari Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Gunungkidul . Status kedua guru tersebut P3K," terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul Taufik Aminudin mengatakan tidak mengetahui pasti detail kejadian ini.
Namun, informasi ini diterima dari laporan siswa kepada orang tuanya.
"Infonya seperti itu, detailnya kami tidak tahu. Sekarang, kedua guru tersebut sudah dinon-aktifkan," urainya.
Murid dapatkan pendampingan
Aksi mesum guru tersebut dilihat oleh tiga orang murid.
Dinas Pendidikan memastikan akan melakukan pendampingan terhadap para murid yang mengetahui kejadian itu.
Baca juga: Perangkat Desa di Gombong dan Selingkuhannya Ketahuan Mesum di Mobil Saat Waktu Salat Jumat
"Detailnya saya nggak tau dan laporannya ada kejadian itu dan siswa tahu lalu melaporkan ke orangtuanya," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul Taufik Aminudin, saat dihubungi wartawan melalui telepon, Rabu (24/1/2024).
Taufik mengatakan, peristiwa ini terjadi pekan lalu saat para murid sudah pulang sekolah.