TRIBUNNEWS.COM - Sopir truk yang mengalami kecelakaan beruntun di Kelurahan Merek Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara telah diamankan.
Sopir bernama Dedi Setiadi Maret Tampubolon mengaku bersalah dan meminta maaf ke keluarga para korban.
Diketahui, truk yang dikemudikan Dedi mengalami rem blong dan menabarak 7 mobil serta puluhan sepeda motor, Rabu (24/1/2024).
Sebanyak 6 orang dilaporkan tewas dan 5 orang mengalami luka-luka.
Dedi mengatakan bahwa awalnya, kondisi truk yang ia kemudikan normal. Truk melintas dari Depot Air di Tanah Karo menuju ke arah Pematang Siantar melalui Kecamatan Pamatang Raya.
"Di tempat kejadian mulai terasa mulai nggak ada lagi (blong). Sehabis tikungan kan turunan. Kemudian saya usahakan porseneling di gigi lima ke gigi tiga biar truk ini bisa berhenti. Rupanya gak berhenti dan kecelakaan, Pak," kata Dedi.
"Pas mau berangkat saya periksa. Saya senter. Saya gak ada ugal-ugalan, Pak. Setelah rem nggak ada saya oleng Pak. Goyang Pak," kata Dedi.
Disinggung mengapa Dedi tidak banting setir ke kawasan perladangan, justru tetap berada di jalur, ia mengaku bahwa saat itu sudah panik.
"Sudah linglung, Pak. Sudah panik, Pak," ujar Dedi seraya menambahkan bahwa jumlah muatannya mencapai 40 ton, dan pihak perusahaan mengisi muatan sebanyak 995 galon air.
Dedi ingin meminta maaf kepada keluarga korban yang luka-luka dan meninggal.
"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Saya pun tidak mau terjadi. Apapun prosesnya, saya terima, Pak," kata Dedi.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Bandung Barat, Diduga Truk Alami Rem Blong dan Terguling, 7 Orang Tewas
Proses Olah TKP
Untuk mengungkap penyebab kecelakaan, Direktorat Lalu Lintas Polda Sumut melakukan olah TKP.
Proses olah TKP juga dibantu Dinas Perhubungan, Polres Simalungun dengan menggunakan aplikasi Traffic Accident Analysis (TAA).
TAA nantinya akan memberikan ilustrasi kecelakaan berbasis digital.