"Kejadiannya di tengah sawah. Seluruh korban sudah di RSU Negara saat ini," ungkap Richard Damianus Pengan saat dikonfirmasi, Sabtu 24 Januari 2024 malam.
Baca juga: Ibu Muda di Timor Tengah Utara Diduga Bunuh, Memutilasi Lalu Membuang Bayi yang Baru Dilahirkannya
Dia melanjutkan, dari peristiwa itu satu orang meninggal dunia, tiga orang luka berat dan sisanya luka ringan.
Saat ini para korban sedang menjalani perawatan di RSU Negara.
"Saat ini semua korban telah mendapat perawatan karena mengalami luka bakar di bagian tubuhnya. Satu orang meninggal dunia akibat peristiwa tersebut," tandasnya.
Tim INAFIS Polres Jembrana juga telah melakukan olah temapt kejadian perkara (TKP) di lokasi peristiwa 12 orang petani disambar petir tersebut.
"Kita sudah mengecek kondisi korban. Dari 12 orang tersebut sebagian besar sudah boleh pulang," kata Kapolsek Kota Jembrana, IPTU Richard Damianus Pengan, Sabtu 27 Januari 2024 malam.
Dia melanjutkan, sesuai hasil pengecekan warga yang meninggal dunia tersebut diketahui bernama Ni Wayan Suriati (58) beralamat di Lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali.
"Untuk yang luka ringan informasinya akan segera boleh pulang sesuai petunjuk dokter. Namun untuk luka berat masih harus menjalani perawatan," tandasnya.
Untuk diketahui, hujan deras disertai gemuruh dan petir mengakibatkan banyak peristiwa di Bali khususnya di Jembrana, Sabtu 27 Januari 2024.
Di Jembrana sejumlah peristiwa bencana terjadi, mulai atap rumah ambruk, hingga warga tersambar petir.
Peristiwa warga tersambar petir terjadi di kawasan Subak Kawis, Banjar Delod Pangkung, Desa Budeng, Kecamatan Jembrana, sore tadi.
Peristiwa tersebut terjadi saat warga sedang berteduh di sebuah gubuk di tengah sawah.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul BREAKING NEWS: 12 Petani Jadi Korban Tersambar Petir di Jembrana, Satu Orang Meninggal Dunia