TRIBUNNEWS.COM - Oknum guru matematika di SMPN 14 Kendari, Sulawesi Tenggara berinisial R dilaporkan ke polisi usai memukul siswa.
Korban yang berinisial HAS mengalami trauma karena pukulan R yang dilakukan pada Rabu (24/1/2024) sekira pukul 12.35 Wita.
Kepala Sekolah SMPN 14 Kendari, Laode Rony menyatakan orang tua korban sudah meminta surat pindah sekolah.
Meski begitu, pihak sekolah ingin bertemu dengan korban untuk mengetahui kondisinya.
"Saya minta sama orang tua siswa agar bisa bertemu tapi ibunya tidak mau kasi ketemu," ujar Laode Rony.
Ia juga membantah oknum guru di sekolahnya melakukan penganiayaan ke siswa.
Selain itu, yang dilakukan guru juga bukam berniat menganiaya tetapi tindakan terukur untuk menegur siswa tersebut.
"Karena kami guru di sekolah bukan hanya mengajar tapi juga mendidilk, kemudian apa yang kami lakukan semua terukur bukan mencelakai," ujar Rony saat dikonfirmasi Sabtu (27/1/2024).
Ia mengungkapkan, tindakan guru juga bukan memukul tetapi hanya menepuk di bagian bahu dan tangan.
Tindakan itu, juga diberikan kepada siswa lain saat itu karena kesalahan mereka mencoret-coret dinding gedung pakai tanah liat bekas galian sumur bor, Rabu (24/1/2024) lalu.
"Saya sudah tanyakan juga sama gurunya kalau bukan dia pukul tapi tampar bahu sama tangan, tapikan terukur, siswanya juga saat ditanya sama wakil kepala sekolah dia tertawa juga," jelas Rony.
Baca juga: Nasib Dua Oknum Guru SD di Gunungkidul yang Berbuat Asusila, Berstatus PPPK dan Telah Berkeluarga
Rony juga mengungkapkan tindakan orang tua HAS yang langsung melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian, bukannya lapor lebih dulu ke pihak sekolah.
Menurutnya, agar masalah dan kronologis sebenarnya yang terjadi dibicarakan bersama pihak sekolah dengan orang tua para siswa.
"Karena kami sebenarnya juga mendidik kan salah kalau guru lain siswanya menyimpang terus kita liat-liat saja," tutur Laode Rony.
Korban Trauma
Orang tua korban, BS mengatakan, karena pemukulan oknum guru tersebut anaknya mengalami luka lebam di bagian leher belakang dan pundak.
"Anak saya dipukul dengan tangan langsung di kepala bagian belakang," ucapnya saar dikonfirmasi melalui telepon, Jumat (26/1/2024).
Ia akan memindahkan anaknya dari SMPN 14 Kendari ke sekolah lain.
Baca juga: Dua Oknum Guru SD di Gunungkidul Berbuat Asusila di Sekolah, Dilaporkan Siswa ke Orang Tua
Dirinya sudah menghadap Kepala Sekolah SMPN 14 Kendari untuk meminta surat pindah anaknya.
Korban pemukulan oknum guru alami trauma.
BS mengaku melaporkan tindakan oknum guru tersebut agar tidak ada lagi korban karena aksi penganiaan di sekolah tersebut.
"Anak saya itu sekaranfg masih trauma, dia mengeluh pusing sama sakit dibagian kepala belakang kalau tunduk. Anak saya juga sudah dua hari tidak masuk sekolah karena takut," ujar BS saat dihubungi Jumat (26/1/2024).
Ia mengatakan, selain mengaduhkan masalah itu ke pihak sekolah, BS melaporkan kasus itu ke kepolisian.
Upaya itu agar tidak ada lagi perilaku penganiayan di SMPN 14 Kendari.
Baca juga: Oknum Guru BK di Cianjur Bantah Lecehkan Siswi SMA, Bukti Rekaman CCTV Dipertanyakan
BS mengungkapkan tindakan oknum guru matematika berinisial R tersebut sudah sering memukuli para siswa.
Hanya saja para siswa yang dipukul tidak pernah melaporkan tindakan guru matematika itu ke sekolah atau orang tua mereka karena takut.
"Jadi sudah sering tindakan itu, banya anak-anak tidak ada yang berani, takut semua, kalau saya tidak membuka semua kasian sama korban lain," ungkapnya.
"Bukan anak-anak mendapat pendidikan yang bagus, kita bawa ke sekolah tapi baws pulang penyakit," ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kendari jadi korban pemukulan salah satu oknum guru.
Korban berinisial HAS (14) siswa kelas SMPN 14 Kendari yang mengalami pusing usai dipukul guru matematikanya bernisial R.
Baca juga: 2 Oknum Guru SD di Gunungkidul DIY Tepergok Murid Berbuat Mesum di Sekolah, Begini Nasibnya
Kejadian itu dialami HAS pada Rabu (24/1/2024) sekira pukil 12.35 wita saat memasuki jam belajar mengajar.
Orangtua HAS, BS mengatakan, karena pemukulan oknum guru tersebut anaknya mengalami luka lebam di bagian leher belakang dan pundak.
"Anak saya dipukul dengan tangan langsung di kepala bagian belakang," ucapnya saar dikonfirmasi melalui telepon, Jumat (26/1/2024).
Berlyn mengatakan, akibat kejadian itu, anaknya mengalami pusing-pusing dan takut ke sekolah.
"Anak saya trauma karena setelah kejadin itu anak saya sudah dua hari tidak ke sekolah karena takut," ucapnya.
Ia mengatakan, alasan guru memukuli sejumlah siswa termasuk anaknya karena saat itu dindin sekolah kotor.
Baca juga: Siswi SMAN 1 Ciranjang Cianjur Diduga Korban Pelecehan Oknum Guru BK, Begini Modus Pelaku
Kemudian gurunya R menanyakan ke para siswa di kelas 3, namun karena tidak ada yang menjawab guru tersebut lalu memanggil beberapa siswa termasuk HAS.
"Anak saya sama siswa lain yang dipanggil langsung dipukul, anak saya dipukul dibagian leher belakang," jelas B.
Ia menyampaikan sudah melaporkan kejadian ke pihak sekolah termasuk ke Polsek Abeli.
"Karena ini masalah hukum saya langsung laporkan ke Polsek Abeli tapi sudah ditarik penanganya ke Polresta Kendari," ucap wanita berusian 39 tahun tersebut.
Sementara itu, terkait pemukulan siswa SMPN 14 tersebut, Dikmudora Kota Kendari belum memberikan tanggapan. Kadis Dikmudora, Saemina belum memberikan jawban saat di konfirmasi via pesan Whatsapp maupun melalui telepon.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Penjelasan Pihak Sekolah Soal Guru SMPN 14 Kendari Pukul Siswa, Sebut Bentuk Teguran Karena Bersalah