"Tiba-tiba meledak, orang pada berhamburan, pasien disuruh turun semua," katanya saat ditemui di halaman rumah sakit.
Hendawati mengaku ledakan mengakibatkan kaca pecah dan usai ledakan, asap putih mengepul ke dalam ruangannya.
"Disuruh ke bawah, yang bisa jalan, jalan ke bawah, yang enggak bisa jalan, dibawa sama tempat tidur," ujarnya.
Wida Hendawati mengaku jalan sendiri ke bawah. Ia mengaku dirawat sejak Senin (29/1) malam.
Rencananya akan menjalani operasi batu ginjal pada Selasa malam.
"Semalam baru masuk, nanti malam mau operasi batu ginjal, sudah disuruh puasa, jam 3 sore," kata Warga asal Ulak Karang ini.
Kapolresta Padang Kombes Pol Ferry Harahap memastikan ledakan yang terjadi Semen Padang Hospital (SPH) bukan bersumber dari ledakan bom.
"Bahwa di sini bukan bom, tidak ada terjadi bom, ini perlu diluruskan supaya masyarakat tidak khawatir," kata Kombes Pol Ferry Harahap.
Ledakan terjadi akibat adanya perbaikan sentral AC yang dilakukan oleh teknisi.
Baca juga: Pasien di Semen Padang Hospital Dipindahkan ke Rumah Sakit Lain, Polisi Cari Penyebab
Teknisi tersebut sedang melakukan pengelasan namun diduga ketika sedang beristirahat, sang teknisi lupa untuk menutup gas.
Hal ini mengakibatkan meledaknya 6 unit outdoor sentral AC.
"Ini bukan bom, jadi tidak ada ledakan bom. Yang terjadi adalah di lantai 7 sedang dilakukan perbaikan AC jadi sedang melakukan las-las," kata Ferry.
Ledakan itu lalu menjalar hingga ke lantai 1 ruangan pelayanan tepat di depan lift.
"Kemudian dia istirahat, pekerjanya, sehingga meninggalkan mungkin lupa gas itu ditutup atau tidak, sehingga mengakibatkan meledak 6 unit outdoor sentral AC, yang berakibat karena ini AC rumah sakit sentral dia mengakibatkan menjalar meledak lah di lantai 1 di ruang pelayanan tepat di depan lift," ungkapnya.