News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tersinggung saat Ditagih Utang Rp2 Juta, Pria di Majalengka Bunuh Pegawai Bank Keliling

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pembunuhan. Pegawai bank keliling berinisial FN (30) ditemukan meninggal dunia di SDN Simpeureum II, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka, Minggu (28/1/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Jenazah pria berhelm yang ditemukan di depan SDN Simpeureum II, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, merupakan korban pembunuhan.

Pria berinisial FN (30) merupakan pegawai bank keliling yang dibunuh nasabahnya saat menagih utang pada Sabtu (27/1/2024) sekitar pukul 21.00 WIB.

Jasad korban ditemukan warga pada Minggu (28/1/2024) pagi dalam kondisi telungkup dan tak ditemukan identitas.

Setelah dilakukan penyelidikan, pelaku pembunuhan berinisial TD (34) ditangkap di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Senin (29/1/2024) malam.

Kapolres Majalengka, AKBP Indra Novianto, mengatakan keberadaan pelaku diketahui seusai penyidik memeriksa sejumlah saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Kami berhasil meringkus tersangka TD dalam kurun 36 jam setelah kejadian penemuan jenazah korban," paparnya, Rabu (31/1/2024), dikutip dari TribunJabar.id.

TD membunuh korban menggunakan senjata tajam di depan SDN Simpeureum II.

"Tersangka TD ini membacok sebanyak lima kali, dan korban mengalami luka-luka, karena menangkis serangan menggunakan tangan," lanjutnya.

Motif pembunuhan ini lantaran pelaku kesal dengan perkataan korban saat menagih utang.

Diketahui, pelaku memiliki utang sebesar Rp2 juta dan belum lunas hingga jatuh tempo.

Pelaku menawarkan sepeda motornya sebagai jaminan, namun ditolak karena korban ingin jaminan berupa sertifikat tanah.

Baca juga: OB di Cirebon Diduga Lakukan Percobaan Pembunuhan, 4 Karyawan Koperasi Alami Luka-luka

"Ucapan itu membuat TD tersinggung, dan gelap mata sehingga nekat menghabisi nyawa korban," bebernya.

Menurut AKBP Indra Novianto, sebelum terjadi pembacokan, pelaku dan korban sempat berselisih terkait pembayaran utang.

"Awalnya, mereka berkomunikasi normal, tetapi TD tersinggung saat diminta menjaminkan sertifikat rumah, karena tidak bisa membayar utang, kemudian berkelahi dan menghabisi korban," tandasnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini