"Tidak memungkinkan pasien masuk ke ambulans, karena kondisi yang sangat besar," ujar Wakil Kepala Markas PMI Gianyar, I Made Gede Lokayasa.
Dikarenakan memiliki bobot 210 kilogram, pihak ambulans PMI Gianyar yang sempat dihubungi oleh BPBD Gianyar tidak bisa melakukan evakuasi pria yang karib disapa Bombon itu.
Kepala Pelaksana BPBD Gianyar, Ida Bagus Putu Suamba membenarkan bahwa pihaknya sempat berkoordinasi dengan PMI Gianyar untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit.
Dimana saat mendapat laporan, diketahui Bombom dalam keadaan pingsan.
Ia mengungkapkan jika I Putu Bagus Trisna Hadibrata dievakuasi bukan menggunakan mobil ambulans.
"Dikarenakan memang tidak memungkinkan masuk ke ambulans, sehingga kami evakuasi tubuh korban menggunakan pikap," ujar Gus Suamba.
Gus Suamba mengatakan, proses evakuasi ke atas pikap membutuhkan proses yang cukup panjang.
Baca juga: Pria di China Sukses Turunkan Berat Badan 50 kg, Syok Lihat Tetangganya yang Obesitas Terkena Stroke
Innalillahi! Pria Obesitas 210 Kg di Gianyar Meninggal, sempat Pingsan & Sesak Napas: Diangkut Pikap
Bombom Pria Berbobot 210 Kg asal Gianyar Sempat Bercerita Banyak kepada Sahabatnya sebelum Meninggal
Sebab, dikarenakan tubuhnya yang berat, mengakibatkan pengangkatan ke atas pikap membutuhkan tenaga banyak orang.
"Dibantu oleh warga setempat, sekitar pukul 21.45 Wita, Bombom bisa diangkat dari kamarnya untuk dilarikan ke rumah sakit.
Saat itu yang bersangkutan pingsan," ujar Suamba.
Sebelum dievakuasi ke RSUD Sanjiwani tepatnya pada Jumat 2 Februari 2024, kata Gus Suamba, pihaknya juga sempat dimintai tolong oleh keluarga untuk memindahkan Bombom dari tempat tidur satu ke yang lainnya.
Saat itu, Bombom mengerang kesakitan.
Informasinya, Bombom mengalami sakit asam urat.
"Sebelumnya kita juga turunkan Tim TRC untuk memindahkan tubuhnya, saat itu ia kesakitan. Tapi masih sadarkan diri," ungkap Suamba.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Bombom Pria Berbobot 210 Kg di Gianyar Meninggal, RSUD Sanjiwani: Masuk UGD, Kondisi Gagal Nafas