News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fakta Pria di Sumsel Aniya Kedua Orang Tua, Sempat Nonton Debat Capres, Tersinggung Ucapan Korban

Editor: Abdul Muhaimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penganiayaan. Polisi membantah adanya kabar terkait seorang anak di Palembang yang dilaporkan menganiaya kedua orangtuanya karena berbeda pendapat saat menonton debat Capres 2024 beberapa waktu lalu.

TRIBUNNEWS.COM - Beredar viral kabar anak di Palembang, Sumatera Selatan menganiaya kedua orang tuanya seusai menonton debat Calon Presiden (Capres) pada Minggu (4/2/2024) malam.

Pelaku yang berinisial AD dilaporkan kedua orang tuanya ke Polrestabes Palembang, Senin (5/2/2024), sekira pukul 12.00 WIB.

Kasus penganiayaan mengakibatkan wajah kedua korban lebam.

Pelapor yang bernama Marsup (49) dan Nurmala Dewi (45)  mendatangi ruang pengaduan SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) Polrestabes Palembang.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono melalui Kasat Reskrim AKBP Haris Dinzah membantah kasus penganiayaan dipicu perbedaan Capres.

Ia menyatakan pemukulan diakibatkan rasa tersinggung pemuda itu terhadap perkataan orangtuanya.

"Bukan masalah perdebatan pemilihan paslon Capres dan Cawapres menurut keterangan orangtuanya.

Namun ini lantaran tersinggung perkataan, menyebabkan anaknya emosi dan melakukan penganiayaan tersebut, " kata Haris. Rabu (8/2/2024).

Lanjut Haris, peristiwa ini terjadi pada, Minggu, (4/2/2024), sekitar pukul 22.00.

Berawal bapak dan anaknya sedang menonton televisi di dalam rumah. Lalu sang bapak menyuruh anaknya untuk tidur guna beristirahat karena besok akan mengantar cucunya sekolah dikhawatirkan nanti terlambat bangun, tetapi anaknya tidak mau tidur.

"Ya gara-gara disuruh tidur, takut besok bangun kesiangan. Karena besok hendak mengantar cucunya," ungkap Haris seperti keterangan korban.

Baca juga: Siswa SMP di Magelang Ditemukan Tewas, Diduga Alami Penganiayaan saat Tawuran Antar Remaja

Lalu, sambung Haris, tidak lama kemudian ibunya mematikan televisi dan lampu di rumah .

"Nah saat itu si anak marah dengan mengatakan tidak bisa apa tunggu sebentar lagi, sengsara sekali jadi orang miskin, enaknya jadi orang kaya itulah," kata Haris kembali seperti keterangan korban saat diambil keterangan oleh penyidik.

Lalu, sambil berjalan anaknya mengumpat kembali kepada bapaknya

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini