Laporan wartawan TribunnewsBogor.com Wahyu Topami
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Dua dari empat korban tertimbun longsor di di Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor meninggal dunia. Sementara dua lainnya selamat.
Enang Samsudin (41), salah seorang pekerja selamat mengatakan saat kejadian ada 24 pekerja yang sedang memperbaiki Tembok Penahan Tanah (TPT). Mereka berasal dari Cianjur dan Sukabumi.
Baca juga: Sejumlah Rumah di Sukabumi Tertimbun Longsor, Warga Khawatir Ada Longsor Susulan
"Kalau saya orang Cianjur 7 orang, kalau orang Sukabumi 17 orang," kata Enang Samsudin saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Minggu (18/2/2024).
Meskipun jumlah pekerja banyak, hanya 4 orang yang berada di aliran Sungai Cibalok saat longsor terjadi.
Dua di antaranya tewas, sementara Enang dan satu temannya berhasil selamat dari reruntuhan.
Enang menjelaskan peristiwa longsor bermula saat tebingan jatuh secara perlahan.
"Kalau air sih kecil asalnya, besar pas ketutup longsor aja jadinya besar. Ada tanah yang turun dua kali sedikit-sedikit, saya langsung lari saya ke arah sini (bawah) sebagian ke arah sana (atas) tiba-tiba ambrol, saya pun orang terakhir yang tertimbun," paparnya.
Usai longsor, air di Sungai Cibalok sempat tersendat karena tertutup oleh tanah.
Namun Randi Bragi, salah satu korban asal Sukabumi, ditemukan mengapung.
Baca juga: Sejumlah Rumah di Sukabumi Tertimbun Longsor, Warga Khawatir Ada Longsor Susulan
Sementara korban lainnya, Uus Rustandi, tertimbun dan ditemukan petugas gabungan setelah 6 jam pencarian.
"Yang udah ketemu orang Sukabumi, yang sempat tertimbun orang Cianjur saudara saya, saya yang bawa baru kerja 3 hari, kalau yang Sukabumi udah 12 hari," kata Enang.
Ia juga menduga longsor terjadi karena tanah yang sedang diperbaiki sangat labil.
"Di atas ada material aja, kena getaran aja kayaknya soalnya kemarin nurunin semen, cuman kan tanahnya labil bisa aja longsornya sekarang," tandasnya.