Mediasi yang dilakukan oleh Personel Polsek Gantung itu dihadiri oleh dua remaja perempuan yang berkelahi, ibu F dan RM, Camat Gantung, Kepala Desa (Kades) Gantung, Kades Lenggang, Kanit Intelkam Polsek Gantung, Kanit Opsnal Polres Beltim, serta Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA) Belitung Timur.
Sandi Iriawan mengungkapkan, hasil dari mediasi, keduanya bersepakat menyatakan tidak mengulangi perkelahian lagi.
Bahkan, RM dan F juga menandatangani surat pernyataan bermaterai.
"Mereka ini masih usia 13 dan 14 tahun. Sehingga kami lakukan mediasi supaya bisa mencari jalan keluar di jalan damai," kata Sandi, Selasa (20/2/2024).
Dalam mediasi tersebut, ibu dari kedua anak yang berkelahi meminta maaf kepada masyarakat atas viralnya video anak mereka.
Ibu RM dan F mengatakan akan mengurus anaknya lebih baik lagi.
Selanjutnya, kedua remaja itu akan diberikan konseling agar bisa meluapkan emosi tanpa melakukan kekerasan fisik.
Ia mengimbau kepada masyarakat, terutama para orang tua, agar sama-sama mengawasi anaknya dalam pergaulan sehari-hari supaya menghindari persoalan serupa.
"Kami dari pihak aparat penegak hukum dan dari pemerintahan setempat, serta dari Dinsos Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, sudah memberikan edukasi dan pemahaman agar selanjutnya tidak terulang masalah seperti ini," tuturnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di POSBELITUNG.co dengan judul Polisi Temukan Remaja Perempuan yang Berkelahi di Belitung Timur, Begini Pengakuannya
(Tribunnews.com/Linda) (POSBELITUNG.co/Bryan Bimantoro)