Jika kondisi kelangkaan masih berlanjut, Sefa mengaku akan tetap menggunakan kuda ke kampus.
Namun dia bakal meminta izin untuk rehat lantaran kelelahan.
Kuda-kuda yang dia tunggangi harus diberi jeda istirahat yang cukup. Begitupun dengannya.
Apalagi kebanyakan kudanya hidup liar.
Untuk menggunakan kuda betani pada hari Selasa lalu, Sefa melatihnya selama tiga hari.
“Beta tangkap kuda dulu lalu latih dia. Cuma karena badannya kecil makanya capek di hari pertama,” tuturnya.
Saat ini kuda miliknya sedang diistirahatkan di bagian belakang gedung kampus yang rindang.
Di situ ada banyak rumput hijau dan air untuk pelepas dahaga.
Beberapa dosen juga ada yang berswafoto dengan kuda miliknya yang jadi pusat perhatian itu.
Selepas mengajar, Sefa dan rekan dosen lain berencana mengantre bensin di salah satu SPBU di Kota Tiakur.
(TribunJatim.com/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Sosok Sefanya, Dosen Naik Kuda ke Kampus Gegara BBM Langka di Daerahnya, Jadi Solusi Terakhir,