TRIBUNNEWS.COM, BAUBAU - HO atau R (22) tersinggung saat disindir ayahnya tidak punya pekerjaan.
HO kemudian melemparkan bom molotov ke ayahnya. Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Gatot Subroto, Lingkungan Wurahabake, Kelurahan Bukit Wolio Indah, Kecamatan Wolio, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, (Sultra).
Ayah pelaku, Gafur Ode menjelaskan peristiwa bermula, ketika Gafur menegur anaknya agar mencari pekerjaan.
Baca juga: Bocah 4 Tahun Jadi Korban Pelemparan Bom Molotov di Baubau, Dirawat di Rumah Karena Terkendala Biaya
Sebab prihatin dengan aktivitas sang anak, yang hanya mabuk-mabukkan.
"Saya bilang juga mau jual speaker, mungkin itu yang buat dia marah," jelasnya, Minggu (3/3/3034).
Kata dia, setelah mengancam, anaknya itu pergi entah kemana, lalu kembali sekira 10 menit bersama bom molotov di tangannya.
Pelaku seorang pengangguran
Kata ayahnya, pelaku sebelumnya telah menikah namun cerai sebab tidak bekerja.
"Sudah cerai, aktivitasnya cuma tidur, minum, mabuk-mabukkan," jelasnya.
Ia mengaku keluarganya bukanlah dari keluarga berkecukupan.
Bekerja serabutan demi menghidupi kebutuhan cukup sulit baginya, sehingga untuk biaya pengobatan kedua bocah usia 4 tahun tersebut mereka harus patungan.
Korban menderita luka bakar
Gafur Ode mengalami luka bakar bagian kaki, sebab bom rakitan tersebut jatuh hanya sejengkal di depannya.
"Waktu saya keluar rumah bersamaan dia (pelaku) datang dengan bom molotov. Dia bakar dan dilempar jatuh tepat sejengkal di depan saya," jelasnya Gafur Ode.
Selain Gafur adalah juga dua bocah lainnya yang turut jadi korban.
Baca juga: Dendam, Muhar Lempar Bom Molotov ke Rumah Ketua GP Ansor Lampung
Kata Gafur, saat itu kedua bocah umur 4 tahun berinisial R dan KS sedang berada di sampingnya, hingga juga menerima imbasnya.