"Selama di mobil, korban itu didudukkan di jok belakang, ditutup dengan masker yang seolah-olah dia tidur."
"Di tengah jalan, korban kemudian ditidurkan di jok belakang karena bisa dibuat tempat tidur," ungkap dia.
Pada Jumat (23/2/2024) sekira pukul 02.00 WIB, Didot dan Devara mengeluarkan jasad korban dari mobil.
Mereka membuangnya ke jurang di belakang Tugu Gajah, Kota Banjar.
Saat dibuang, jasad korban ditutup dengan selimut.
Pelaku kemudian mengambil barang mewah milik korban berupa tas merek Louis Vuiton dan jam tangan merek Rolex.
Kedua barang itu kemudian dijual oleh Didot dan Devara.
Dipecat Partai
Dikutip dari WartakotaLive.com, Devira resmi dipecat atau diberhentikan sebagai kader Partai Garda Republik Indonesia (Partai Garuda).
Sekjen DPP Partai Garuda, Yohanna Murtika, mengatakan keputusan tersebut dibuat pihaknya setelah menggelar rapat internal.
"Perihal perkara itu sudah kami cabut keanggotaannya (Devara), kami dari internal pastinya memberikan peringatan keras kepada semua kader yang terlibat pelanggaran hukum," kata Yohanna, Minggu (3/3/2024).
Lebih lanjut, Devara menyebut kasus yang menjerat Devira itu dikarenakan sikap pribadinya, dan tidak berkaitan dengan partai.
"Karena itu urusan pribadi, bukan masalah partai. Tapi kami tetap berempati perihal kasus tersebut. Semoga masalahnya cepat terselesaikan," katanya.
Baca juga: Kiriman Sate Misterius di Kasus Pembunuhan Cinta Segitiga, Keluarga Indriana Takut Sate Beracun
Motif Pembunuhan
Rencana pembunuhan yang dilakukan oleh sepasang kekasih DA dan DP ini berawal karena masalah cemburu.
DP (pelaku perempuan) cemburu karena korban juga merupakan kekasih DA.