TRIBUNNEWS.COM - Didot Alfiansyah sempat menyuruh kekasihnya, Devara Putri Prananda (24) menyamar menjadi ojek online (ojol) mendatangi rumah Indriana Dewi Saputri (24).
Aksi itu dilakukan seusai keduanya menghabisi nyawa Indriana dengan sadis.
Adapun tujuan Didot menyuruh Devara mendatangi rumah Indriana untuk memastikan ibu korban tidak panik.
"Didot menyuruh Devara ke rumah korban untuk memastikan ibu korban tidak panik," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat (Jabar), Kombes Pol Jules Abraham, dilansir TribunnewsBogor.com.
Devara menyamar menjadi ojol dan mengantar sate ke rumah korban.
Kepada ibu korban, Devara menyebut jika sate tersebut dipesan oleh Indriana.
Padahal, saat itu, Indriana sudah tewas dibunuh orang suruhan Devara dan Didot.
Akan tetapi sate tersebut belum sempat dimakan oleh keluarga korban.
"Satenya tidak makan jadinya, karena kenyang ibunya katanya," ujar Ketua RT 6 RW 14, Kelurahan Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Eko Sudiyanto.
Eko menuturkan, sate tersebut diantar oleh seorang perempuan menggunakan atribut lengkap ojol.
Saat itu, pihak keluarga belum mengetahui bahwa pengantar sate adalah Devara, orang yang menghabisi nyawa Indriana.
Baca juga: Fakta Baru Pembunuhan Indriana Dewi, Didot Ternyata Kerap Manfaatkan Harta Korban
"Malam hari dikirimin sate sama perempuan ngakunya ojol yang dipesan sama Indriana."
"Terus besok paginya polisi baru datang ke lokasi mengabarkan ada temuan jenazah," ungkap dia.
Tak hanya itu, diketahui, Devara dan Didot juga merampas barang berharga milik korban.
Adapun barang milik korban yang diambil yakni anting, handphone, jam tangan merek Rolex, dan tas merek Louis Vuitton.
"Dodit dan Devara mencopot anting dan jam Rolex korban," ungkap Jules.
Barang-barang itu kemudian dijual seharga Rp 68 juta.
Didot kemudian memberi Rp 15 juta dan membelikan iPhone seharga Rp 8 juta kepada Muhammad Reza yang merupakan eksekutor pembunuhan.
Ia juga membelikan Devara iPhone.
"Tersangka Devara dibelikan ponsel iPhone seharga Rp 14 juta," tandas Jules.
Apabila dihitung total pembagian uang dari hasil penjualan barang milik korban sebesar Rp 37 juta.
Kemudian sisa uang Rp 31 juta dibawa Didot.
Dengan begitu, Didot mendapat bagian paling besar di antara dua tersangka lain.
Kendati demikian, Didot bisa dibilang masih memiliki utang kepada Reza.
Pasalnya, Didot menjanjikan uang Rp 50 juta kepada Reza untuk membunuh Indriana.
"Reza baru diberi uang Rp 15 juta kemudian dibelikan handphone seharga Rp 8 juta."
"Itu yang baru diberikan Didot pada Reza selaku eksekutor," ujar Dirreskrimum Polda Jabar, Kombes Surawan, mengutip TribunnewsBogor.com.
Kronologi Pembunuhan Indriana
Indriana dibunuh di Bukit Pelangi, Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/2/2024).
Jasadnya kemudian dibuang di belakang Tugu Gajah, Kota Banjar, Jumat (23/2/2024).
Devara Putri Prananda dan Didot Aliansyah bekerjasama untuk menghabisi nyawa Indriana.
Sementara Muhammad Reza, merupakan eksekutor.
Indriana dihabisi sebagai syarat Didot bisa kembali ke pelukan Devara.
"Awalnya memang Didot ini sudah menjalin hubungan asmara dengan tersangka, pacaran juga dengan korban," kata Dirreskrimum Polda Jawa Barat (Jabar), Kombes Surawan, dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Karena Didot ingin kembali pada Devara, Devara pun memberikan syarat yang berat.
"Devara ini menghendaki apabila memang Didot ingin kembali kepada dia, harus salah satu tidak ada di muka bumi, artinya harus dihilangkan," terangnya.
Devara lalu meminta Didot untuk mencari eksekutor pembunuhan Indriana.
Dalam melancarkan aksinya, Didot dan Reza pura-pura mengajak Indriana pergi jalan-jalan dari Jakarta ke Sentul, Bogor.
Mereka menggunakan mobil Avanza yang disewa pada Selasa (20/2/2024).
Baca juga: Devara, Caleg Otak Pembunuhan Indriana Disebut Beli iPhone Pakai Uang Hasil Penjualan Barang Korban
Setibanya di Kawasan Bukit Pelangi Sentul, Reza menjerat leher Indriana dengan ikat pinggang selama 15 menit sampai korban tewas.
"Mereka semua melakukan ini secara terencana, kemudian mencari tempat yang aman untuk melakukan pembunuhan terhadap korban," kata Surawan usai olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Jalan Bukit Pelangi Sentul," Jumat (1/3/2024), dikutip dari Kompas.com.
Setelah itu, Didot dan Reza berangkat ke Jakarta menjemput Devara sambil membawa jasad korban.
Keesokan harinya, Rabu (21/2/2024) sekira pukul 12.30 WIB, para pelaku membawa jasad korban menuju Pangandaran melalui Tol Cipali Cirebon.
Setibanya di Kuningan, mobil yang mereka sewa rusak dan akhirnya ditowing atau diangkut ke bengkel.
Selama di dalam mobil, mulut korban ditutup masker seolah-olah terlihat tidur.
"Selama di mobil, korban itu didudukkan di jok belakang, ditutup dengan masker yang seolah-olah dia tidur."
"Di tengah jalan, korban kemudian ditidurkan di jok belakang karena bisa dibuat tempat tidur," ungkap dia.
Pada Jumat (23/2/2024) sekira pukul 02.00 WIB, Didot dan Devara mengeluarkan jasad korban dari mobil.
Mereka membuangnya ke jurang di belakang Tugu Gajah, Kota Banjar.
Saat dibuang, jasad korban ditutup dengan selimut.
Pelaku kemudian mengambil barang mewah milik korban berupa tas merek Louis Vuiton dan jam tangan merek Rolex.
Kedua barang itu kemudian dijual oleh Didot dan Devara.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul TERUNGKAP! Devara Putri Kirim Sate ke Ibu Korban, Caleg DPR RI Nyamar Jadi Ojol usai Bunuh Indriana
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunnewsBogor.com/Damanhuri/Sanjaya Ardhi/Vivi Febrianti, Kompas.com/Afdhalul Ikhsan)