Terkait aksinya meneriaki warga pencuri saat mengantre beras murah, La Ode Ali Hasan memberikan klarifikasi.
Menurutnya, kejadian tersebut merupakan hal biasa dalam sebuah kerumunan.
Terlebih, menurutnya, pasar murah yang digelar di Lapangan Lembah Hijau, sempat rusuh sesaat karena antusiasme warga.
"Hal biasa terjadi dalam kerumunan orang seperti ini. Karena saat itu kami juga tidak memperhatikan pengambilannya itu."
"Mereka nyelonong begitu saja, tidak bisa kita pastikan karena main nyolong-nyolong begitu saja," ujar Hasan, Rabu siang, dikutip dari TribunnewsSultra.com.
"Sebenarnya bukan (menuduh) pencuri, hanya kebetulan ada yang ambil karena kita tidak perhatikan, sehingga mereka (warga) langsung menyelonong begitu saja, karena berasnya ini bukan berasnya kita tapi bulog."
"Karena banyak orangnya, ada pengambilan tanpa sepengetahuan kami," jelasnya.
Diketahui, aksi Hasan meneriaki warga pencuri ini bermula saat ia tengah membagikan beras murah dalam acara pasar murah.
Fitriani yang sudah menyerahkan uang ke penyelenggara tengah antre untuk mengambil dua karung beras 5 kg.
Akibat perbuatan Hasan, Fitriani sempat menangis dan merasa malu.
Fitriani bahkan sempat menanyakan langsung kepada Hasan apa maksud Kadis Perindah tersebut meneriakinya sebagai pencuri.
“Saya sudah kasih uangnya Rp 100.000 baru saya ambil berasnya 2 (karung) baru diteriaki saya pencuri, maksudnya apa,” katanya sambil menangis.
Hasan kemudian mendekati Fitriani dan meminta maaf.
Ia juga berusaha menenangkan Fitriani agar tak menangis lagi.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Kadis Perindag Baubau Sebut Teriaki Warga 'Pencuri' Saat Antre Beras Hal Biasa Terjadi Ketika Rusuh
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan, Kompas.com)