TRIBUNNEWS.COM - Empat warga Kampung Panahegan, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tewas usai terperosok ke dalam sumur.
Keempat korban itu meninggal dunia setelah menghirup gas beracun di dalam sumur.
"Berdasarkan informasi yang didapat bahwa sumur tersebut memang sudah lama ditutup dengan beton."
"Sehingga memungkinkan gas di dalam sumur tidak keluar dan diperkirakan terdapat gas metana di dalamnya," kata Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Bandung, Supriono kepada wartawan, Rabu (6/2/2024), dilansir TribunJabar.id.
Sementara itu, proses evakuasi keempat korban berlangsung dramatis.
Upaya pencarian dan pertolongan para korban membutuhkan waktu sekira enam jam.
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Cianjur, Ahmad Fikri mengatakan, petugas sempat mengalami kendala selama proses evakuasi.
"Petugas bahkan sampai harus menggunakan alat pengisi 02 selama upaya pencarian ini," kata Fikri kepada Kompas.com, Rabu malam.
Bahkan, salah seorang personel harus ditarik lagi ke atas karena mengalami sesak napas saat hendak menjangkau kedalaman delapan meter.
"Termasuk diameter sumurnya juga jadi kendala, sehingga kita sampai harus melakukan pelebaran di bibir sumur."
"Dan semakin ke dalam diamaternya semakin menyempit. Personel yang turun juga dibekali oksigen bantuan seperti untuk alat menyelam," ungkap Fikri.
Baca juga: 4 Warga Cianjur yang Tewas di Sumur Beracun Berhasil Dievakuasi, Butuh Waktu 8 Jam
Sementara itu, berdasarkan alat deteksi, gas beracun yang berada di dalam sumur itu masih kuat.
Sehingga, proses evakuasi pun tidak bisa dilakukan sembarangan.
"Semburan gas metana yang keluar dari dalam cukup kuat, sehingga personel harus ekstra hati-hati dengan mengenakan alat bantu pernapasan bertekanan udara atau Self Contained Breating Apparatus (SCBA)," terang Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Bandung, Supriono Supriono.