Saat durasi sekitar 40 detik, terlihat alat elektrik launcher yang sedang mengangkat girder sempat bergoyang dan akhirnya jatuh ke kanan dan tepat menimpa gerbong KA Babaranjang yang sedang melintas dibawahnya.
Akibatnya dari data terakhir 2 meninggal dunia, dan 7 menderita luka ringan dan berat.
Pengamatan di lapangan, gerbong KA Babaranjang yang rusak dan keluar jalur sebanyak lima buah, tiga buah kondisi rusak parah karena ringsek dan tertimpa alat elektrik launcher dan girder.
Ketika dikonfirmasi ke Manager Humas KAI Divre III Palembang Aida Suryanti, membenarkan adanya pekerjaan pembangunan tersebut yang merupakan pekerjaan Proyek Strategis Nasional yang saat ini sedang dalam pengerjaan dari PUPR.
"Dan akibat kejadian itu untuk sementara Jalur KA tidak dapat dilalui akibat kejadian tersebut, KAI sedang berusaha melakukan upaya evakuasi rangkaian KA Babaranjang yang tertimpa dari kejadian tersebut, sehingga berdampak pula dengan pelayanan perjalanan semua KA dari Kertapati- Lubuklinggau dan sebaliknya, termasuk KA penumpang Bukti Serelo relasi Kertapati - Lubuklinggau dan Lubuklinggau- Kertapati" kata Manager Humas PTKAI Divre III Palembang.
Lanjut Aida, untuk penumpang KA dari Lubuklinggau akan dilakukan overstapen di Stasiun Lahat dan penumpang KA dari Kertapati akan dilakukan overstapen di Stasiun Gunung Megang.
Kereta Api Indonesia (Persero) Divre III Palembang menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyaman pelayanan operasional kereta api, saat ini kami sedang fokus upaya evakuasi dan normalisasi jalur akibat kejadian ini.
"Ini informasi sementara untuk lebih lanjut terkait kejadian ini akan kami sampaikan pada kesempatan selanjutnya," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Penyebab Crane Girder Fly Over Bantaian Muara Enim Ambruk, Terjadi Miskomunikasi dan Human Error