TRIBUNNEWS.COM - Pesawat Smart Air dilaporkan hilang kontak sejak Jumat (8/3/2024) dan titik lokasi jatuhnya ditemukan pada Sabtu (9/3/2024).
Pada Minggu (10/3/2024), pilot pesawat Smart Air, M Yusuf (29) telah dievakuasi ke Tarakan, Kalimantan Utara dalam keadaan selamat.
Sementara teknisi pesawat yang bernama Deni S (27) ditemukan dalam keadaan meninggal.
Dandim 0910 Malinau, Letkol Inf Alisun mengatakan tim pencari sempat melihat kepulan asap di tengah hutan yang diduga sebagai tanda meminta pertolongan atau SOS.
Dengan adanya tanda tersebut, tim SAR gabungan dapat melakukan penyelamatan secepat mungkin.
"Kami meyakini ada tanda-tanda baik, saat lokasi ditemukan. Di sana ada api dan ada asap terlihat."
"Kalau dihitung waktu, tidak mungkin itu api dari kecelakaan. Pasti dibuat oleh kru yang selamat," paparnya, dikutip dari TribunKaltara.com.
Tim pencari yang melihat kepulan asap terdiri dari kru pesawat Smart Air hingga Investigator KNKT.
Temuan itu dibahas dalam rapat dan diputuskan untuk segera memberikan bantuan logistik serta tim pertolongan pertama ke lokasi.
Pilot dan teknisi pesawat telah dievakuasi, tapi masih ada sejumlah anggota tim SAR gabungan yang masih di lokasi.
"Saat ini masih ada rekan kita dari tim yang bertahan di lokasi untuk mengevakuasi korban tadi dan sejumlah kelengkapan pesawat. Insyallah, akan dijemput," jelasnya.
Baca juga: Hari Ketiga Pencarian Pesawat Smart Air, Tim SAR akan Diturunkan dari Heli dan Evakuasi Kru Pesawat
Komandan Lanud Anang Busra, Kolonel Pnb Bambang Sudewo memastikan operasi pencarian berlangsung aman dan tim SAR gabungan terus melaporkan kejadian di lapangan.
"Kami sudah mengerahkan Tim SAR gabungan untuk mengatasi hal ini sesegera mungkin. Kita lakukan deteksi identifikasi koordinat."
"Hari kedua siapkan tim masuk ke sana lokasi. Konsep awalnya Heli Bell kemudian membawa tim SAR untuk digeser mendekat ke lokasi kejadian kemudian menyiapakan satu Caracal dan Boeing 737 melakukan memastikan kondisi cuaca," ungkapnya, Minggu.