“Begitu melihat jejak baru tambah perangkap lagi, namun belum juga ada hasil hanya mencari tapak2 harimau saja,” sambungnya.
Ia mengatakan, dirinya sudah menyampaikan pesan ke pihak BKSDA maupun TNBBS terkait masalah yang menyangkut nyawa manusia ini.
“Saya sudah dari beberapa hari lalu juga menyampaikan, soalnya ini sudah berkaitan dengan nyawa dan keselamatan manusia,” kata dia.
Baca juga: Kemunculan Harimau Kali Ketiga di Pemukiman Kabupaten Siak Riau Resahkan Warga
“Kalau memang harimau ini nampak ya jangan segan-segan dilakukan upaya yang efektif seperti tambak mati,” tambahnya.
Menurutnya, masalah ini sudah menimbulkan pro kontra antara masyarakat dan tim yang berupaya menangkap harimau itu.
“Masalahnya harimau itu tidak boleh dibunuh dan harus ditangkap hidup-hidup , sedangkan masyarakat sudah resah,” ucapnya.
“Kalau hanya berharap seperti itu saya rasa menangkap harimau ini sangat sulit karena ini hewan buas,” pungkasnya.
Sebelumnya, konflik harimau dan manusia kembali terjadi di Lampung Barat, Lampung.
Kali ini, harimau tersebut menerkam seorang warga Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh, Lampung Barat bernama Samanan.
Baca juga: Harimau Menerkam 2 Warga Lampung hingga Tewas, Tim Gabungan Lakukan Upaya Penangkapan
Beruntung korban berhasil selamat dari terkaman harimau dan langsung dilakukan perawatan medis di Puskesmas Srimulyo, Kecamatan Suoh, Lampung Barat.
Pembina Satgas Lembah Suoh dan BNS Lampung Barat, Sugeng Hari Kinaryo Adi mengatakan, peristiwa penyerangan itu terjadi sekira pukul 14.30 WIB, Senin (11/3/2024).
“Iya benar, tadi korban bersama rekannya sedang beraktifitas di kebun dan tiba-tiba diserang harimau di daerah Cibitung Pekon Sukamarga,” ujarnya.
“Korban selamat. Menurut kesaksian rekannya, korban Samanan langsung melawan dan mengejar ketika diserang, lantas harimau itu lari,” tambahnya.
Selepas kejadian itu, korban Samanan langsung dilarikan ke Puskesmas setempat agar mendapat penanganan medis.