TRIBUNNEWS.COM, PANGANDARAN - Deni Sobali, warga Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat menjadi korban pesawat Pilatus Smart Aviation type PC6 PK-SNE yang jatuh di Binuang, Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).
Deni menjadi teknisii di pesawat Smart Air nahas tersebut.
Sebelum bergabung dengan Smart Air, Deni Sobali sempat bekerja di Susi Air.
Baca juga: Data Recorder Penerbangan Diserahkan ke KNKT, Operasi SAR Pesawat Smart Aviation Selesai
Ia bergabung dengan Smart Air sejak beberapa tahun lalu.
Di mata keluarga, Deni adalah sosok yang baik dan selalu hormat kepada orang tua.
Atang Aripin (52), mertua Deni, mengatakan biasanya menantunya tersebut pulang ke Bandung setiap satu bulan sekali.
"Sosoknya baik, rencananya mau ke Bandung karena sebulan sekali itu pulang kampung," ujar Atang di rumah duka di Cijulang Kabupaten Pangandaran, Senin (11/3/2024) siang.
Atang mengatakan, sejak seminggu sebelum kecelakaan, tidak biasanya tak ada kabar yang disampaikan Deni kepada keluarga.
Padahal, biasanya Deni kerap mengabari keluarga soal aktivitasnya.
"Dia biasanya suka telepon, tapi ini enggak," ujarnya.
Baca juga: Jenazah Korban Jatuhnya Pesawat Smart Air Disambut Isak Tangis Keluarga Saat Tiba di Pangandaran
Di mata teman-temannya, Deni juga merupakan sosok yang baik dan tak pelit berbagi ilmu.
Fikri, salah satu teman almarhum, mengatakan Deni juga menjadi engineer saat bekerja di Susi Air.
Menurut Fikri, Deni merupakan sosok yang baik di mata para pekerja Susi Air lainnya.
"Almarhum (Deni) keluar dari maskapai Susi Air beberapa tahun yang lalu," ujarnya, kemarin.