TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 17.965 orang terdampak banjir di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Belasan ribu korban banjir tersebut masuk dalam 5.882 keluarga.
Air juga menggenangi ribuan bangunan setinggi dua meter.
Total ada 2.613 bangunan yang terdampak banjir di Palangkaraya.
Banjir pun membuat 195 KK harus terpaksa mengungsi karena rumah yang terendam luapan air sungai.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, Heri Fauzi, mengonfirmasi hal tersebut.
“Sebanyak 195 kepala keluarga harus mengungsi akibat banjir yang terjadi pada sejumlah wilayah di Kota Palangkaraya,” katanya, Rabu (13/3/2024).
Mengutip TribunKalteng.com, hingga Selasa (12/3/2024) kemarin, sebanyak 109 KK terdampak banjir dan harus mengungsi.
“Sebanyak 109 kepala keluarga atau 295 jiwa terdampak banjir dan harus mengungsi di Kelurahan Langkai dan Kelurahan Palangka sebanyak 31 KK atau 105 jiwa,” paparnya.
Heri menambahkan 5 KK atau 13 jiwa pada Kameloh Baru, 15 KK pada posko Danau Tundai, kemudian 2 jiwa pada Kelurahan Kalampangan, dan 66 KK atau 192 jiwa pada Kelurahan Marang.
Jika ditotalkan keseluruhannya, sebanyak 226 kepala keluarga dan 607 jiwa yang harus mengungsi akibat banjir.
“Hingga saat ini, bencana banjir telah terjadi pada 4 Kecamatan, yakni Jekan Raya, Pahandut, Bukit Batu, dan Sebangau, serta 18 Kelurahan di wilayah Kota Palangkaraya,” kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan.
BPBD Bangun Posko Pengungsian
BPBD Kota Palangkaraya pun telah mendirikan posko pengungsian.
Total ada enam posko pengungsian bagi warga terdampak banjir.
Heri Fauzi menuturkan, enam posko tersebut didirikan di enam kelurahan di Kota Palangkaraya,
“Sebanyak 6 posko telah didirikan oleh BPBD Kota Palangkaraya untuk menampung para pengungsi yang terdampak oleh banjir,” katanya saat dihubungi, Rabu (13/3/2024).
TribunKalteng.com mewartakan saat ini BPBD Kota Palangkaraya juga berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memastikan kondisi para pengungsi.
Selain itu, bantuan seperti sembako dan pakaian layak pakai pun diberikan pada pengungsi.
“BPBD sendiri masih fokus penanganan korban terdampak banjir dan pemantauan debit air secara berkala,” ujar Heri.
Dia pun mengimbau masyarakat untuk selalu aktif berkomunikasi jika merasakan gejala sakit akibat dampak banjir.
“Jika pengungsi mengalami gejala sakit, langsung laporkan kepada petugas agar segera diberikan penanganan oleh tim tenaga kesehatan (nakes),” kata Heri Fauzi.
Artikel ini telah tayang di Tribunkalteng.com dengan judul BPBD Kota Palangkaraya Bangun 6 Posko Pengungsian Bagi Warga Terdampak Banjir, Berikut Lokasinya
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunKalteng.com, Pangkan B)