TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Jenazah Alexander Bimo Haryo Tejo akhirnya berhasil dievakuasi tim gabungan ke bawah setelah 28 jam proses berlangsung.
Evakuasi jenazah dilakukan sejak Rabu (13/32024) dini hari hingga Kamis (14/3/2024) pagi.
Proses evakuasi dilakukan dari Jalur Pengubengan, Desa Besakih, Kecamatan Rendang.
Koordinator Pencarian dan Pertolongan SAR Kabupaten Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Widnyana mengatakan, tim sampai di Pos Pengubengan sekitar pukul 07.12 Wita.
Baca juga: Bukan WNA, Pria yang Meninggal di Gunung Agung Bali Ternyata Warga Semarang, Evakuasinya Terkendala
Cuaca di puncak Gunung Agung cukup ekstrem.
Kabut tebal, anginnya bertiup kencang, dan gerimis. Jalanan serta medan cukup terjal dan licin.
"Kita alami kendala cuaca saat proses evakuasi. Kabut tebal, angin tiup kencang, gerimis. Ini yang membuat evakuasi terlambat sampai ke bawah. Proses evakuasi dilakukan secara estafet saat turun ke bawah," ungkap Gusti Ngurah, Kamis (14/3/2024).
Jenazah langsung dibawa ke RSUD Karangasem sesampai di bawah. Sementara jenazah dititipkan untuk dilakukan pemeriksaan.
Tujuannya untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Sebelumnya, Bimo Haryo Tejo ditemukan meninggal dunia oleh wisatawan mancanegara. Kemudian diposting di medsos, sehingga jadi viral.
Kapolsek Rendang, Kompol Made Suadnyana menambahkan, petugas yang ke atas untuk evakuasi sebanyak 4 tim.
Sedangkan jumlah personel puluhan orang.
Proses evakuasi berjalan alot karena medannya terjal dan cuaca tidak bersahabat.
Baca juga: Mulai 17 Maret 2024 Pendakian Gunung Agung di Kabupaten Karangasem Bali Ditutup Selama 29 Hari
Tim gabungan baru sampai di Pos 1 pendakian pukul 04.00 Wita.